Wah..! Muncul Dari Perut Bumi, Air Jernih Rendam 8 Rumah di Tomohon

Wah..! Muncul Dari Perut Bumi, Air Jernih Rendam 8 Rumah di Tomohon
AIR LANGKA: Delapan rumah di Lingkungan 7, Kelurahan Paslaten Dua, Kecamatan Tomohon Timur direndam air jernih yang muncul dari perut bumi. Oma Nelly Paat berjalan di atas lantai tegel yang terendam, Kamis (23/2), sore tadi. Foto: Prokla Mambo.
Tomohon, Fajarmanado.com – Fenomena alam langka terjadi di Kota Tomohon. Delapan rumah penduduk direndam air. Namun bukan akibat banjir bandang tapi air muncul dari perut bumi.

Fenomena alam langka yang sontak menghebohkan ini, terjadi di kawasan lingkungan 7 Kelurahan Paslaten Dua, Kecamatan Tomohon Timur sejak Selasa (21/2) dini pagi. Sampai petang ini, air belum juga surut.

Nelly Paat, pemilik rumah keluarga Wohon-Paat yang terendam air, mengatakan mengaku terkejut mendapati lantai rumah mereka telah direndam air. Wanita 69 tahun ini kian keheranan setelah mengamati air yang meredam rumah mereka tampak jernih.

“Layaknya air bersih yang bisa dikonsumsi, bening dan tidak berbau,” ujarnya kepada Fajarmanado.com di rumahnya, petang tadi.

Pada subuh, Selasa itu, ketika terbangun dari tidur, Oma Nelly tak percaya dan seakan bermimpi melihat lantai bertehel seluruh ruangan di dalam rumah mereka sudah dipenuhi air.

Setelah diselidiki, katanya, air ke luar dari perut bumi melalui tiga titik yaitu di lantai kamar depan, dapur dan ruangan tamu.

“Subuh itu, air masih sedikit. Lama kelamaan semakin banyak hingga merendam seluruh ruangan rumah,” ujar Oma Nelly yang terus ramai dikunjungi masyarakat untuk melihat langsung fenomena alam yang langka ini.

Dibantu keluarga, warga setempat dan pengunjung, tampak di beberapa bagian dinding rumah telah dibobol menjadi saluran pembuangan sementara agar air tidak tertampung, makin meluap dan membasahi perabotan rumah.

Lurah Paslaten Dua Albert Mongi mengungkapkan, peristiwa yang sama pernah terjadi di wilayah tersebut pada tahun 1971. Air muncul dari perut bumi dan merendam lokasi tersebut dengan waktu yang cukup lama.

“Dulu sudah pernah terjadi kejadian seperti in, sekitar tahun 1971. Prosesnya sama, air tiba-tiba muncul dan merendam lokasi tersebut dengan waktu yang cukup lama dan baru berangsur-angsur surut dan berhenti ketika musim panas tiba.

Untuk sementara ini belum diketahui penyebab terjadi fenomena tersebut dan masih akan diselidiki oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Tomohon.

(prokla)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *