Remboken, Fajarmanado.com – Direktur IPDN Kampus Sulut Dr Bernhard E Rondonuwu, SSos, MSi bertekad menunjukkan eksistensi IPDN bukan hanya sebatas mencetak birokrat profesional tetapi juga menjadi pelopor pengembangan komoditas pertanian dan peternakan unggul.
Menjalin kemitraan dengan berbagai stakeholder, IPDN Kampus Sulut melaunching program Kawasan Pertanian Terpadu di Kampus IPDN di Desa Tampusu, Kecamatan Remboken, Minahasa, Jumat (11/11).
Launching yang dipimpin Direktur Bernhard E Rondonuwu ini, selain melibatkan ratusan praja, pengasuh dan ASN (Aparatur Sipil Negera) IPDN Kampus Sulut, juga Rektor UKIT Tomohon, Yoppy Alex Tommy Pangemanan, S.SPd, MM, Asisten Direktur Pasca Sarjana UKIT Dr Daniel Sondakh, SE, MT, perwakilan Pemprov Sulut dan Pemkab Minahasa.
Selain itu, juga tampak hadir Camat Aertembaga Kota Bitung Drs Sifri Mandau, MSi, Lurah Sisilia A Luntungan, SSTP dan para lurah se Kecamatan Aertembaga, serta puluhan siswa SMK Pertanian Pembangunan Kalasey, yang datang bersama guru pendamping, Benny Langi, S.ST, dan Tusuf Bakko, S.ST.
SMK Pertanian Pembangunan Kalasey tercatat telah lebih dulu menjalin kemitraan dengan IPDN Kampus Sulut dengan menanam 3 ribu aneka jenis kayu-kayuan di atas lahan salahsatu dari tujuh kampus regional institut yang berpusat di Jatinangor, Sumedang, Bandung, Jawa Barat ini.
Direktur Bernhard Rondonuwu menjelaskan, kawasan pertanian terpadu ini memanfaatkan 25 dari 32 hektar hamparan lahan IPDN Kampus Sulut.
Ke-25 hektar lahan subur yang berada di sekitar kawasan bekas pusat peternakan Tampusu, milik Pemprov Sulut ini, dibagi menjadi tiga zona pengembangan. Yakni, pertanian, perikanan dan peternakan.
“Saat ini akan dilepas 1.500 ekor ikan air tawar, 30 ekor itik, dan tiga ekor sapi daging dan pengenalan sapi perah bekerjasama dengan balai pengembangan peternakan dan pakan ternak Pemprov Sulut,” ungkap Rondonuwu, yang baru saja genap berusia 46 tahun, 6 Oktober 2016 ini.
Lokasi IPDN Kampus Sulut diyakni sangat layak dijadikan kawasan terpadu pertanian. Berada di dataran tinggi dan agak basah sehingga kerap juga disebut sebagai kampus di atas awan.
Rondonuwu optimis bila program kawasan pertanian terpadu tersebut akan berhasil karena didukung oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut, SMK Pertanian Pembangunan Kalasey dan UKIT Tomohon, yang melibatkan fakurtas pertaniannya.
Meski berlangsung dalam suasana mendung, acara berlangsung sukses sampai dengan kegiatan pennghijauan, penanaman tanaman endemik Minahasa, pelepasan itik, pengikatan sapi sampai pemerahan susu sapi.
“Semoga kemitraan ini akan bisa terus berlangsung agar bermanfaat bagi siswa, mahasiswa, praja IPDN maupun masyarakat pada umumnya,” ujar pamong yang meniti karir dari bawah ini.
(ely)