Hadapi Pilkada, Umat Beragama Harus Tolak Money Politics

Hadapi Pilkada, Umat Beragama Harus Tolak Money Politics
Sekretaris Muhammadiyah Mitra, Irwan Abdjulu
Ratahan, Fajarmanado.com – Pilkada Minahasa Tenggara (Mitra) nanti digelar serentak secara nasional Juni 2018. Meski demikian, umat beragama diharapkan harus mempersiapkan diri sedini mungkin dan bersikap dewasa mengahadapi pesta demokrasi lima tahunan ini.

“Dalam menghadapi Pilkada nanti umat harus meningkatkan integritas. Pilihlah figur yang baik dan dinilai bisa meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” kata ketua Badan Pekerja Wilayah (BPW) GMIM Ratahan, Pdt ventje Paat STh kepada Fajarmanado.com di Ratahan, Senin (28/08/2017).

Pada prinsipnya, kata Paat, Pilkada harus disabut penuh suka cita dan disyukuri karena  merupakan anugerah Tuhan, di mana rakyat diberikan kedaulatan penuh untuk memilih pemimpin pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan.

“Kita harus mensyukuri anugerah Tuhan dengan bertanggung jawab dan mengaplikasikan nilai-nilai kebaikan, kejujuran, kebersamaan dan keadilan. Sebab, ketika kita memilih dengan baik pastinya akan diberi pemimpin yang bertanggung jawab,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengingatkan, umat beragama yang merupakan bagian dari masyarakat Mitra harus bersama-sama menolak upaya penyebaran berita-berita hoax dan black campaign yang tentu saja sangat menyesatkan. “Kita harus bersama-sama bertekad menolak berbagai hal negatif dalam Pilkada termasuk money politics dan black campaign,” tandas Paat.

Menurutnya, politik uang dapat mencederai kepemimpinan dari pasangan bupati dan wakil bupati (Wabup) yang terpilih nanti. “Oleh karena itu, diharapkan kepada warga gereja agar menolak keras adanya money politics,” tegasnya lagi.

Paat juga mengajak semua umat beragama di Mitra untuk semakin mempererat tali persaudaraan dalam menghadapi kemungkinan gejolak yang mucul dalam rangka Pilkada nanti. “Jangan sampai hanya karena pemilihan kita terpecah. Karena semua ini, demi kemajuan daerah dan bangsa ini,” imbuhnya.

Terpisah, Sekretaris Muhammadiyah Mitra Irwan Abdjulu mengatakan, pastinya dalam Pilkada akan menimbulkan dinamika bagi masyarakat. Namun, umat harus tetap menjaga kebersamaan dan kerukunan agar tidak terpecah dalam Pilkada.

“Tentu dalam semua agama money politics itu dilarang. Bahkan, upaya-upaya pemaksaan kehendak dari kelompok tertunju biasanya mewarnai kampanye dan pemilihan nanti. Jika sampai hal ini terjadi, maka ancaman masuk neraka bisa terjadi,” paparnya.

Abdjulu menyarankan masyarakat harus memilih pemimpin yang baik dengan menganalisa rekam jejak dari para pasangan calon.

“Saya berharap kepada umat agar tidak terpengaruh dengan uang saat pelaksanaan Pilkada. Hal ini harus diberi pemahaman sejak jauh-jauh hari kepada warga,” tukasnya.

Abdjulu juga mengharapkan, Pilkada 2018 senantiasa diberkahi dan dituntun Yang Maha Kuasa.

“Meski masih jauh, namun kami sangat mengharapkan agar bisa terlaksana dengan baik, jujur dan adil, shingga bisa melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa yang baik dan mau bekerja keras demi kesejahteraan rakyat di Indonesia tercinta ini,” ujarnya.

 

Penulis : Didi Gara

Editor    : Herly Umbas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *