Manado, Fajarmanado.com – Pasca seminggu aksi demo Jakarta 4 November, berbagai gelombang protes bermunculan dari daerah. Diawali aksi masyarakat Kupang Nusa Tenggara Timur yang tergabung dalam Brigade Meo di Kupang pada Kamis (10/11) siang, menyampaikan aspirasinya di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Nusa Tenggara Timur.
Kali ini, aksi Bela NKRI juga dihembuskan di Kota Manado, Sulawesi Utara. Informasi pelaksanaan aksi ini beredar di media sosial dalam bentuk undangan terbuka. Undangan terbuka ini berisi ajakan melakukan aksi damai dengan beberapa tuntutan yang hampir sama dengan tuntutan Brigade Meo di Kupang.
Dari informasi yang dirangkum Fajarmanado.com, aksi ini akan di gelar Kamis (17/11) pekan depan. Di undangan terbuka itu menyebutkan titik kumpul massa di Lapangan KONI Sario, Manado.
Melihat dari informasi tempat kumpul massa, lokasi tersebut berhadapan langsung dengan Kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Propinsi Sulawesi Utara.
Menurut sumber Fajarmanado.com, aksi Bela NKRI akan di ikuti puluhan ormas adat Minahasa dan ormas Agama di Sulawesi Utara.
“Aksi ini dimotori oleh beberapa perwakilan ormas adat Minahasa dan juga beberapa organisasi keagamaan. Mereka sudah sepakat bergabung bersama,” ungkap sumber.
Lanjut Sumber, aksi ini bertujuan agar semua elemen di Sulawesi Utara bisa bersatu menolak aksi-aksi radikal di NKRI.
“Aksi ini lebih bertujuan untuk menyatukan semua elemen masyarakat di Sulawesi Utara untuk menolak segelintir orang atau kelompok yang bisa memecah-belah NKRI,” jelas sumber.
Sementara itu, aksi yang dilakukan masyarakat Kupang yang tergabung di Brigade Meo kemarin, meminta pihak kepolisian menangkap Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Ketua Umum FPI ini dinilai telah melakukan provokasi yang bisa memecah-belahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Tangkap dan proses secara hukum Habib Rizieq,” teriak massa.
