Inilah Gejala yang Muncul Ketika Mulai Terinfeksi HIV

Inilah Gejala yang Muncul Ketika Mulai Terinfeksi HIV
Ilustrasi flu. Foto: Thinkstockphotos
Fajarmanado.com – Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan salahsatu penyakit yang amat menakutkan. Ketika mendera, banyak orang yang tidak sadar telah terinfeksi virus mematikan ini.

Tidak ada gejala awal saat HIV menyerang seseorang karena masa masa inkubasinya  rata-rata mencapai 5-10 tahun. Saat gejala terinfeksi HIV muncul, pasien sudah terkena penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), yang diakibatkan terinfeksi HIV.

“Biasanya ada gejala yang paling sering muncul adalah sering flu, tapi tidak berat,” ujar Konselor HIV/AIDS di RSUD Provinsi Kepulauan Riau, dr Dwinita Vivianti, SpPD saat di Tanjungpinang beberapa waktu lalu.

Serangan flu mungkin tidak jelas apakah sebagai gejala HIV/AIDS, alergi, atau sakit biasa. Flu yang perlu dicurigai gejala HIV/AIDS adalah jika sebelumnya jarang terkena flu, tapi tiba-tiba sering flu, atau pun sebelumnya pernah melakukan hubungan seks berisiko, atau menjadi pengguna jarum suntik bergantian.

Dokter yang akrab disapa Vivi itu menjelaskan, pada dasarnya penyakit HIV/AIDS dikenal adanya gejala mayor dan minor. Gejala mayor, antara lain, batuk kronis lebih dari tiga bulan, diare kronis lebih dari 6 bulan, demam terus menerus.

“Dalam satu bulan, berat badan penderita bisa turun 10 persen dari berat (badan) awal,” ungkap Vivi.

Sedangkan gejala minor, antara lain, sariawan di mulut yang tak kunjung sembuh, penyakit kulit yang tak sembuh-sembuh meski sudah diberikan obat oleh dokter, muncul kotoran putih di mulut, bahkan sarkoma kaposi atau muncul biru-biru yang menonjol di kulit.

Pasien juga jadi mudah lelah yang bekepanjangan karena kadar hemoglobin turun. “Semua itu terjadi karena daya tahan tubuhnya turun semua akibat ada virus,” katanya.

Namun, katanya, gejala terinfeksi HIV yang muncul pada setiap orang berbeda-beda, tergantung pada daya tahan tubuh. Gejala tersebut pun bisa saja baru mulai terasa jelas pada puluhan tahun kemudian.

Menghindari penularan HIV, Vivi mengimbau masyarakat untuk menghindari risiko penularan virusnya.

Apabila merasa masuk kelompok yang berisiko tertular HIV, sebaiknya segera melakukan tes HIV ke dokter walaupun masih merasa sehat.

“Lebih cepat diantisipasi dan ditangani, maka penanganan penyakitnya  akan lebih ringan dibanding ditangani dokter setelah mengetahui telah terkena AIDS,” katanya.

(kps/ely)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *