Dirut PD Pasar Manado, Yang di Demo Pedagang Tapi Didukung Pedagang

Legislator kota Manado yang menerima para pedagang pasar yang menggelar aksi demo, Senin (15/05) kemarin.

Manado, Fajarmanado.com – Lazimnya, aksi demo adalah menuntut sesuatu untuk dilakukan sesuai dengan aspirasi massa pedemonstrasi.

Tapi hal unik ditemukan Senin (15/05) siang kemarin, saat sekitar dua puluhan pedagang dari pasar tradisional di kota Manado menggelar aksi demonstrasi di kantor Pemkot Manado dan kantor DPRD kota Manado.

Pedagang yang difasilitasi sebuah LSM ini, menuntut Direktur Utama PD. Pasar, Fery Keintjem, SE diganti terkait tindakan penataan yang dilakukan.

Pihak LSM yang memfasilitasi Pedagang, mempertanyakan diberlakukannya Peraturan Direksi (Perdis) dan Peraturan Daerah (Perda) kota Manado nomor 1 tahun 2013.

Namun tanpa di duga, saat para pengunjuk rasa diterima DPRD kota Manado di ruang Sidang Paripurna, beberapa pedagang dibawah pimpinan Jibran Ali memberikan dukungan atas kepemimpinan Dirut PD. Pasar, Fery Keintjem, SE.

“Saya mendukung kepemimpinan Dirut PD. Pasar, bapak Fery Keintjem. Hanya kepemimpinan Dirut pak Fery Keintjem yang punya konsep untuk menata pasar. Penataan ini juga demi peningkatan penghasilan pedagang,” tegas Jibran yang berprofesi sebagai pedagang Barito (bawang, rica, tomat) di pasar Pinasungkulan Karombasan.

Jibran juga mengatakan, jika Walikota Manado, DR, Ir, Vicky Lumentut, SH, MSi, DEA mengganti Dirut PD. Pasar, dirinya akan pasang badan membela.

Aktivis dari sebuah LSM dan Pedagang pasar yang menggelar aksi demo Senin (15/05) kemarin.

“Saya katakan, kalau Walikota Manado mengganti Dirut PD. Pasar pak Fery Keintjem, saya akan minta langsung pak Walikota mundur dari jabatannya,” tegas Jibran.

Untuk membenahi pasar, pak Dirut berani membuat komitmen tertulis dengan pedagang, dia berani mempertaruhkan jabatannya untuk peningkatan penghasilan pedagang, terang Jibran lagi sembari menyerahkan surat perjanjian yang dimaksud ke pimpinan rapat anggota Dekot Manado dari PDI Perjuangan, Pingkan Nuah.

Jibran juga sempat menyebut nama Plt. Sekretaris Kota Manado, Hi. Drs. Rum DJ Usulu sebagai dalang aksi demo.

“Saya tau, ini aksi kerjanya Haji Rum (Plt. Sekkot Manado) dan Haji Denny. Karena tadi saya dihubungi untuk ikut demo. Dan saya lihat ada Haji Denny, berarti ada Haji Rum. Saya katakan yang benar,” tegas Jibran lagi.
Pernyataan Jibran ini sempat membuat para pendemo dan anggota Legislator sejenak terpana.

Saat pernyataan Jibran ini dikonfirmasi wartawan ke Plt. Sekkot Manado, Usulu mengatakan pernyataan Jibran tidak benar.

“Tidak benar itu. Saya mau lap pa dia (tampar dia). Orang Gila itu,” jelas Usulu yang selanjutnya melaporkan Jibran ke SPKT Polresta Manado di dampingi Assisten I.

Namun dukungan terhadap kebijakkan Dirut PD. Pasar juga datang dari Legislator kota Manado yang hadir menerima pengunjuk rasa.

“Peraturan Direksi itu menjadi wewenang Direksi, sepanjang sesuai dengan Undang-undang, Peraturan Menteri dan Peraturan Daerah.  Wewenang Legislatif sampai pada tahap Perda,” jelas Hengky Kawalo dari fraksi PDI Perjuangan.

Terkait penataan, itu wewenang Direksi dan sejauh ini hasilnya bagus, jadi kita harus dukung yang baik, kata Kawalo ke Fajarmanado.

Senada, Legislator Manado dari partai Gerindra, Benny Parasan, menjelaskan kedudukan Perdis sebagaimana diatur dalam tatanan hukum di Indonesia.

“Direksi mengeluarkan Perdis, karena Direksi memiliki kewenangan untuk itu. Perdis yang dikeluarkan saya nyatakan sudah lebih dahulu melalui kajian menyeluruh dan itu sesuai dengan Undang-undang dan Perda yang berlaku,” beber Parasan.

Sempat terjadi dialog hangat antara Parasan dengan salah seorang anggota LSM yang membawa pedagang.
Namun, Parasan tetap menegaskan dukungannya atas kebijakan Dirut PD. Pasar.

“Saya pribadi dan sebagai anggota DPRD kota Manado mendukung kebijakan Dirut PD. Pasar,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Umum PD. Pasar, Hendra Soenardy (Hensu) yang hadir mewakili Direksi beberapa kali menjelaskan ke pedagang yang berdemo tentang kebijakan Direksi yang sebenarnya demi kepentingan para pedagang sendiri.

Uniknya, saat Hensu bertanya ke aktivis LSM yang memimpin demo pedagang kemarin tentang sasaran pedagang terkait harga baru yang direksi, aktivis ini tak bisa menjelaskan.

Sementara itu, dua Legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Syafruddin Saafa dan Nurrasyid Abdurrahman terlihat sangat ngotot meminta Direksi PD Pasar untuk menghentikan program penataan pasar yang sedang dikerjakan.

Kocaknya lagi, Pimpinan Badan Pengawas PD. Pasar, Tommy Sumelung dan Helmy Bachdar mengakui tak tahu menahu tentang Perdis yang dikeluarkan Direksi.

Sempat juga terjadi perbedaan pendapat antar dua legislator dari fraksi PDI Perjuangan, Pingkan Nuah sebagai pimpinan rapat dengan Marco Tampi.

Pingkan sempat menyatakan Direksi mengeluarkan Perdis tanpa kajian menyeluruh dan tanpa konsultasi dengan DPRD. Pernyataan ini dinyatakan Pingkan sebagai pernyataan Fraksi PDI Perjuangan.

“Pernyataan ibu Pingkan bukan pernyataan resmi Fraksi PDI Perjuangan,” tegas Tampi, Legislator Dapil Tuminting, Bunaken Darat dan Bunaken Kepulauan ini.

Aksi demo Senin (15/05) kemarin menjadi tontonan yang menarik dan unik bagi masyarakat, ASN dan wartawan yang hadir.

Salah seorang warga masyarakat yang kebetulan ada di lokasi, mengumpamakannya seperti cerita menara Babel.

“Ini seperti cerita di menara Babel. Yang awalnya satu bahasa, tiba-tiba berlainan bahasa karena ada kepentingan masing-masing,” ungkapnya sambil berlalu tanpa mau menyebutkan nama.

Penulis/Editor : Simon. S

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *