Manado, Fajarmanado.com – Torehan prestasi yang di ukir Perusahaan Daerah Pasar (PD. Pasar) Kota Manado ternyata tak membuat nyaman beberapa pihak.
Hal ini terungkap saat Rapat Paripurna/Paripurna Istimewa DPRD Kota Manado, Jumat (05/05) pekan lalu, yang salah satu agendanya adalah mendengarkan Laporan Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Manado tahun 2016.
Saat membacakan laporan, Ketua Pansus LKPJ Walikota tahun 2016, Royke Anter, SE memberikan ‘catatan’ tersendiri berupa apresiasi yang tinggi terhadap hasil kerja yang telah diperlihatkan PD. Pasar Manado dibawah kepemimpinan Direktur Utama, Ferry Keintjem.
“Kami Pansus memberi memberi ‘catatan khusus’ berupa apresiasi yang tinggi terhadap hasil kinerja yang telah ditunjukkan PD Pasar. Dimana, PD Pasar telah berhasil melakukan pembenahan pasar dan manjemennya, termasuk berhasil memberi pemasukan ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Manado,” ungkap anggota Dekot dari partai Demokrat ini yang disambut tepuk tangan dari 28 orang anggota Dekot yang hadir, Jumat (05/05) pekan lalu.
Namun, kritikan muncul dari dua orang anggota DPRD kota Manado, terkait kinerja Dirut PD. Pasar yang dikatakan tidak berpihak ke pedagang.
Anggota Dekot Manado lainnya meragukan kemampuan PD. Pasar untuk membayar Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri karyawannya.
Kritikan anggota Legislatif ini mendapat tanggapan bijak dari Dirut PD. Pasar Manado.
Saat ditemui Fajarmanado pekan lalu, Keintjem menyesalkan pernyataan anggota Dekot Manado tersebut.
“Kalau dikatakan kebijakan saya tidak berpihak ke pedagang, coba dijelaskan pedagang yang mana? Karena seperti yang diungkapkan salah seorang Srikandi Dekot Manado, benar selama ini pasar itu di kelola oleh sekelompok orang, dengan sistem Kartel,” beber Keintjem belum lama ini.
Setelah saya masuk sepuluh bulan lalu, saya inventarisasi semua permasalahan di PD. Pasar dan saya lakukan pembenahan, bebernya.
Saat ini yang ribut itu adalah orang-orang yang terusik pendapatannya, karena selama ini sangat menikmati hasil dari pasar, katanya.
“Pansus yang turun sudah melihat langsung, tidak ada yang di tutupi. Semua masyarakat dan pedagang juga bisa melihat kondisi pasar saat ini,” jelas Keintjem bersemangat.
Menanggapi kekhawatiran salah seorang anggota Dekot Manado yang meragukan kemampuan PD. Pasar membayar THR karyawannya, Keintjem hanya tertawa.
“Tulis besar-besar, yang bicara Dirut PD. Pasar, Ferry Keintjem, itu oknum anggota Dekot yang terhormat sudah sama dengan Tuhan. Bicara yang sudah terjadi, jangan bicara yang belum terjadi. Itu artinya dia sudah menyamakan dirinya dengan Tuhan,” tegas Keintjem.
Keraguan yang dia ucapkan itu tak masuk akal, dia sudah menyamakan dirinya dengan Tuhan, yang sudah mengetahui apa yang terjadi kedepannya, ulang Keintjem lagi.
Penelusuran Fajarmanado, dibawah kepemimpinan Ferry Keintjem, selain membenahi kondisi pasar, PD. Pasar berhasil mengukir beberapa prestasi.
PD. Pasar dibawah kepemimpinan Ferry Keintjem berhasil melunasi hutangnya ke BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 480 juta. Hutang ini sudah mengendap sejak tahun 2008.
Saat ini, 300 orang karyawan PD. Pasar beserta keluarganya atau sekitar 1300 an orang sudah ditanggung BPJS Kesehatan.
PD. Pasar juga berhasil melunasi hutangnya ke pihak ke tiga sebesar Rp 300 juta dengan bunga 5% per bulan.
Uang ini digunakan untuk membayar THR 2015, dan telah berhasil di penuhi dan kini tersisa Rp 70 juta.
Tak hanya itu, tahun lalu PD. Pasar juga sudah mampu memenuhi kewajibannya ke karyawan dengan memberikan THR.
Saat ini, PD. Pasar tiap bulan secara rutin telah mampu membayar hutangnya ke BRI, yang tertunggak sejak 2013-2014, sebesar Rp 500 juta, dengan cicilan Rp 25 juta perbulan. Dari informasi tersisa 16 bulan lagi.
Tak hanya itu, kewajiban di leasing senilai Rp 11 juta/bulan, telah berhasil di penuhi, dan tersisa 16 bulan.
PD. Pasar juga telah mampu membayar kewajibannya ke karyawan, diantaranya, membayar pesangon karyawan yang PHK tahun 2015 senilai 36 juta telah dibayarkan.
(mon)