Besok, Presiden Jokowi Resmikan PLTP Bernilai Lebih Rp.3 T di Tompaso

Besok, Presiden Jokowi Resmikan PLTP Bernilai Lebih Rp.3 T di Tompaso
Menteri ESDM Ignasius Jonan ketika meninjau keberadaan Unit 5 dan Unit 6 PLTP Tompaso, yang dibangun dengan total project oleh PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) pada 26 November 2016.
Tompaso Barat, Fajarmanado.com – Ini kabar gembira bagi warga Sulut. Presiden Joko Widodo dipastikan meresmikan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Lahendong unit 5 dan 6 Blok Tompaso di Kecamatan Tompaso Barat, Minahasa, Rabu (27/12), besok.

PT Pertamina (persero) menguncurkan investasi  sebesar US$228,7 juta  atau sekitar Rp.3,087 Triliun dalam mengembangkan dua unit PLTP ini secara  total project.

Ke dua unit berkapasitan pembangkit listrik 2×20 megawatt (MW) ini tercatat sebagai unit ke 4 dan 5 yang dibangun oleh Pertamina Geothermal Energy (PGE) secara total porject, setelah unit 4 dan 5 PLTP Kamojang serta Unit ke 3 PLTP Ulubelu.

“Sebelumnya, PGE hanya sampai memproduksi uap penggerak turbin, tapi terhitung dengan dua unit yang akan akan diresmikan ini, maka sudah 5 yang dibangun total project oleh PGE,” kata Humas PGE Area Lahendong Dimas Wibisono kepada Fajarmanado.com di Tomohon, baru-baru ini.

Didampingi Kepala Security Julian Lendeng, ia menjelaskan bahwa pengertian total project yakni semuanya ditangani langsung oleh PGE, mulai dari tahapan eksplorasi dan pengembangan lapangan uap hingga pembangunan dan pengoperasian PLTP untuk kemudian listriknya dijual kepada PT PLN (Persero) dan didistribusikan kepada masyarakat konsumen.

Pekerjaan project PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 ini dimulai pada September 2012, diawali dengan pengadaan lahan, kemudian penandatangan kontrak engineering, procurement, construction, commissioning (EPCC) PLTP pada 1 Desember 2014.

“Commercial operation date (COD) PLTP Lahendong Unit 5 dimulai pada 15 September 2016, atau 107 tujuh hari lebih cepat dari perencanaan awal pada 26 Desember 2016,” ungkapnya.

Sedangkan, pekerjaan PLTP Lahendong Unit 6 berhasil dipacu dan ternyata bisa selesai enam bulan dari rencana COD pada Juni 2017. “Makanya, bisa diresmikan oleh Pak Presiden Jokowi pada 27 Desember 2016 ini,” ujarnya.

Besok, Presiden Jokowi Resmikan PLTP Bernilai Lebih Rp.3 T di Tompaso
Inilah penampakan sebagian dari sekitar 28 hektar kawasan sumber PLTP Lahendong Blok Tompaso, yang menghabiskan anggaran Rp.3 Triliun lebih dan telah menghasilkan produksi listrik total 44,5 MW. Dua unit total proyek berkapasitas 2×20 MW di lokasi inilah yang akan diresmikan Presiden Jokowi, Rabu (27/12), besok.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam memberikan apresiasinya kepada PGE yang mampu menuntaskan proyek tersebut jauh lebih cepat dari target.

Kerja cepat ini, katanya,  sekaligus membuktikan kemampuan dan kompetensi para pekerja dalam menuntaskan proyek vital nasional tersebut.

Syamsu Alam mengatakan, kemapanan kompetensi pekerja dalam melakukan pengawasan proyek menjadi faktor utama bagi keberhasilan proyek ini.

“Ini menunjukkan bahwa para pekerja kami sangat menguasai kompetensinya secara komprehensif sehingga cepat dalam mengambil keputusan dan mampu melakukan terobosan di setiap lini,” katanya dalam siaran pers Pertamina.

Menteri ESDM Ignasius Jonan juga memberikan apresiasinya ketika meninjau langsung keberadaan PLTP unit 5 dan 6 di Tompaso Barat pada 26 November 2016.

Mantan Menteri Perhubungan ini berharap pengoperasian ke dua unit PLTP ini bisa mampu menjawab kebutuhan listrik di Suluttenggo (Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo), terutama di daerah Nyiur Melambai ini.

Listrik ke dua unit tersebut akan dikoneksikan dan masuk ke sistem grid Suluttenggo yang daya mampunya mencapai 320 MW namun bisa memenuhi kebutuhan listrik sebesar 340 MW.

“Apabila seluruh pembangkit dapat beroperasi normal, panas bumi di Lahendong dapat berkontribusi sekitar 120 MW pada saat PLTP Lahendong Unit 6 mulai beroperasi Desember 2016,” ungkap Wibisono.

Wilayah Kerja Panasbumi (WKP) Lahendong sendiri terbagi dalam dua blok. Yaitu, Blok Lahendong existing yang terletak di wilayah Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa dan Blok Tompaso yang juga di Minahasa ini.

Sejak pengeboran pertama oleh Pertamina pada 1982 hingga Oktober 2016, PGE telah menghasilkan 51 sumur panas bumi untuk Blok Lahendong dan Blok Tompaso.

Luas Blok Lahendong existing ada sekitar 14 kilometer persegi dengan potensi pengembangan diprediksi hingga 150 MW.

Sebanyak 37 dan 51 sumur PGE telah memasok kebutuhan listrik unit 1-4 milik PLN dengan total kapasitas terpasang 80 MW.

Sementara Blok Tompaso sendiri seluas 28 kilometer persegi.

“Saat ini sudah tersedia sekitar 44,5 MW di kepala sumur. 20 MW untuk PLTP Unit 5 dan 20 MW lainnya untuk PLTP Unit 6 yang akan diresmikan Pak Presiden Jokowi,” pungkas Wibisono.

Sementara itu, persiapan peresmian ke dua unit PLTP tersebut telah matang. Bahkan, sudah beberapa kali dilakukan gladi bersih oleh petugas keamanan dan pelaksanaan acaranya di lokasi, yang berada di jalan masuk dari Desa Tompaso Dua ke Desa Tonsewer.

Pantauan Fajarmanado.com, sekitar pukul 12.00 Wita, raungan sirene sepeda motor dan mobil meraung-raung di jalan BW Lapian Kawangkoan sampai ke Kecamatan Tompaso Barat.

Iring-iringan kendaraan yang melaju kencang itu, didahului minimal enam buah sepeda motor, kemudian mobil sedan Patwal, lalu sejumlah mobil sedan plat hitam, minibus dan bus, yang disusul oleh mobil mobil ambulance dan truk TNI.

Sementara itu, sejulah petugas berdiri menyebar di sepanjang sisi jalan, terutama di jalan-jalan persimpangan.

Selain itu, sekitar 4 jam sebelumnya, sebuah helikopter terbang rendah memutari angkasa wilayah.

(herly umbas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *