Tomohon, Fajarmanado.com – Recky Lempoy, even organizer (EO) lokal Sulut, membantah dengan tegas kalau pernah memberikan keterangan soal lelang proyek kegiatan Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2017.
“Saya Recky Lempoy, mau mempertanyakan dan minta penjelasan di media online fajar.com, tentang pemberitaan lelang TIFF 2017,” katanya melalui pesan WA kepada Fajarmanado.com, Selasa (11/07/2017), sore tadi.
“Saya tidak pernah diminta keterangan oleh reporter/pembuat berita soal statement saya di pemberitaan ini.. apalagi dengan mencantumkan nama saya dipemberitaan media ini,” sambungnya sambil memohon klarifikasi dan mengancam akan melaporkan kepada pihak berwewenang.
Seperti dibertakan Sabtu (08/07/2017), pelaksanaan kegiatan Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2017 dipastikan bakal kurang menarik.
Hal itu terlihat dari minimnya pihak ketiga yakni event organizer (EO) lokal yang ingin berpartisipasi mengikuti lelang yang sudah dilaksanakan dari bulan lalu ini.
Kegiatan yang menganggarkan dana APBD lebih dari Rp 1 milyar ini diduga sudah dibagikan ke pihak-pihak tertentu.
Terpantau dari situs LPSE Kota Tomohon terdapat dua lelang yang sudah selesai yaitu kegiatan Promosi TIFF 2017 dan Pemilihan Putri Bunga 2017 namun tercatat hanya dua EO yang mengikuti lelang. Pemenangnya diduga sudah diarahkan pihak-pihak tertentu.
Sementara itu, masih dalam pemberitaan itu, EO lokal, Recky Lempoy mengatakan pihaknya sejak tahun lalu lelang TIFF tidak mengikuti lelang kegiatan EO TIFF karena diduga pemenang sudah ada dan proses lelang hanyalah formalitas.
“Memang kami tidak mengikuti lelang TIFF 2017 karena percuma saja kalau sudah ada pememang sebelum proses lelang dimulai, kami menilai lelang ini hanyalah seremonial saja”, tutur Recky.
Namun demikian, melalui pesan WA tersebut, Recky juga mengungkapkan sudah beberapa kali berpartisipasi dalam kegiatan TIFF, khususnya parade. Yakni, pada tahun 2010, 2012, 2014 dan terakhir 2015.
“Dengan efek pemberitaan media ini, saya merasa dirugikan secara materil dan hubungan komunikasi yang selalu baik dengan pihak Dispar Tomohon, dikarenakan saya sudah pernah menghandle acara TIFF sejak 2010, 2012,2014, 2015 khusus untuk parade,” tulis pria yang mengaku sempat bekerja di Koran Sindo Manado ini, yang juga mengaku terancam akan dipolisikan oleh pihak-pihak terkait.
Sementara itu, Pemred Fajarmanado.com, Herly Umbas menegaskan akan meminta pertanggung jawaban wartawan/reporter yang membuat berita tersebut.
“Jika memang benar apa yang disampaikan Recky Lempoy, atas nama redaksi saya mohon maaf dan tentu saja akan memberikan sanksi tegas kepada wartawan bersangkutan,” ujanya.
Ia selanjutnya menyatakan keyakinannya, siapa pun dia, sebagai wartawan yang profesional, tidak mungkin berani memuat jelas sumber berita kalau tidak pernah diwawancarainya. “Bisa saja, saat sumber berbicara, dia tidak tahu persis kalau teman bicaranya adalah wartawan,” papar pria yang bergelut di dunia jurnalistik ini sejak awal 1987 ini.
Penulis /Editor : Jefry Th Pay