NEW YORK, Fajarmanado.com – Dikesempatan wawancara pertamanya, Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan akan menjalin kerjasama dengan Presiden Putin untuk mengatasi masalah di Timur Tengah khususnya ISIL (ISIL=ISIS-red). Pernyataan Trump ini menimbulkan ke khawatiran pihak Inggris. Karena hubungan Trump-Putin mengancam keberlangsungan hubungan AS-Inggris.
Untuk kelompok pemberontak ini, AS dan Sekutunya lebih memilih menggunakan istilah “ISIL” sedangkan Putin dan Assad memilih menyebutnya “ISIS”. ISIS saat ini sudah berganti nama menjadi “Islamic State” setelah digempur habis-habisan oleh militer Irak dan Suriah.
Sebelumnya, AS dan Sekutunya lebih memilih menggulingkan rezim Presiden Assad di Suriah. Sementara itu, Presiden Rusia Vladirmir Putin memilih kerjasama dengan Presiden Assad untuk membasmi ISIS.
“Pemikiran Saya berbeda dengan yang lainnya. Sikap saya yaitu berjuanglah Suriah, Suriah memerangi ISIS dan kalian menyingkirkan ISIS” jelas Trump seperti dilansir Wall Street Journal dalam wawancara pertamanya setelah terpilih.
