Kawangkoan, Fajarmanado.com – Pasangan calon (Paslon) nomor urut 1 Pilkada Minahasa 2018, Ivan SJ Sarundajang dan Careig Nachel Runtu SIP (Ivansa-CNR) memilih menggelar rapat teknis saat kampanye, Jumat (16/3/2018), sore tadi.
Rapat teknis yang dipimpin Ketua dan Sekretaris Tim Pemenangan Paslon BERSATU, Eric Mingkid SH MH dan Drs Viktor Rompas MSi ini digelar di Wale Palelon, Kelurahan Uner, Kecamatan Kawangkoan Utara.
Ratusan personil Tim Pemenangan Ivansa-CNR, yang diusung Partai Golkar, NasDem dan PKP Indonesia tampak hadir pada acara yang diawali dengan penyampaian visi misi dan tanya jawab dari Ivansa dan CNR.
Para peserta yang hadir pada acara yang diwarnai dengan dialog itu, adalah anggota Tim Pemenangan dari 59 desa dan 10 kelurahan di enam kecamatan di wilayah Calon Daerah Otonom Baru (DOB) Minahasa Tengah (Minteng), yakni, Kawangkoan raya, Tompaso raya dan Kecamatan Sonder.
Pada kesempatan itu, Ivansa menjelaskan latar belakang dirinya dan CNR mencalonkan diri. “Intinya, kami berdua, Ivan dan Careig sama-sama punya niat untuk membangun Minahasa yang berbudaya, aman dan sejahtera sebagaimana misi Ivansa-CNR,” ungkap Ivansa.
Niat ke dua anak muda ini, lanjut dia, faktanya bukan baru muncul saat mencalonkan diri pada Pilkada 2018 ini, tapi sudah lama.Buktinya, tahun 2012 lalu, kami berdua sama-sama maju dalam Pilkada walaupun pasangan kami berbeda. Kebetulan, saya yang berpasangan dengan Pak JWS yang menang,” kisahnya, sambil tersenyum. CNR yang duduk disamping kiri Ivansa pun, ikut tersenyum. Tepuk tangan dan tawa para peserta sontak menggema.
“Jadi, faktanya, kami berdua sudah lama punya niat untuk mewujudkan mimpi memimpin Minahasa untuk menjadikan tanah (daerah) dan rakyat Minahasa berbudaya, aman dan sejahtera. Bukan seperti yang lain, sewaktu saya tanya kepada keluarga dekat calonya, saya kaget mendengar. Tante mengatakan merasa seperti mimpi dicalonkan. Dipaksakan atau apalah, saya tidak tahu,” tutur Ivansa seraya melempar tersenyum. Hadiri pun kembali bertepuk tangan sambil tertawa lepas.
Ivansa juga mengklarifikasi reaksi sinis dari kelompok tertentu atas keputusan Ivansa-CNR ikut memasang foto ayah kandung mereka, Dr Sinyo Harry Sarundajang (SHS) dan Drs Stevanus Vreeke Runtu (SVR) pada baliho mereka yang dipajang sampai sebelum penetapan Paslon Pilkada serentak 2018 sekitar medio Februari silam.
“Mengapa ada foto Pak SHS dan Pak SVR, karena keduanya adalah sosok pemimpin daerah 10 tahun yang bebas korupsi, tidak dipanggil-panggil (periksa) KPK. Bahkan, Pak SVR adalah satu-satunya orang yang menjadi Bupati Minahasa selama dua periode,” tandas suami Yasintha Paat ini.
Sementara itu, CNR kembali menjelaskan niat Paslon Ivansa-CNR untuk mewujudkan Minahasa yang berbudaya, aman dan sejahtera. Ketua DPD II Partai Golkar Minahasa ini menegaskan, untuk mengembangkan kembali Watu Im Pinawetengan, misalnya, bukan berarti Ivansa-CNR akan mengembalikan masyarakat Minahasa menyembah berhala, tetapi mengembangkan situs budaya sebagai bagian dari kekayaan bangsa yang ada di daerah Toar Lumimuut.
Mengenai politik identitas, baik Ivansa maupun CNR menegaskan agar rakyat Minahasa harus berusaha menolak mentah-mentah. Karena, yang dipilih dalam Pilkada adalah pemimpin daerah bukan pemimpin agama.
“Saya orang yang paling tidak mau mencampuradukkan agama dan politik. Makanya, sekalipun saya (penatua) GMIM, saya tidak pernah menggunakan penatua di depan nama saya untuk kepentingan politik,” tandas Careig, sapaan suami Agnes Salangka, SE, putri Kelurahan Uner, Kecamatan Kawangkoan Utara ini.
Sebagaimana Ivansa, CNR juga menegaskan, berpolitik dengan menghalalkan isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) sangat berbahaya dan mengancam keutuhan NKRI yang dengan susah payah dijalin, dibina dan dijaga pemerintah selama ini.
“Untuk itu, saya mengharapkan saudara sekalian marilah kita berkampanye secara santun dan berbudaya,” imbuh CNR.
Penulis: Herly Umbas