Tondano, Fajarmanado.com – Gejolak di tubuh Partai Golkar Sulawesi Utara (Sulut) berakhir sudah. Manuver Plt Ketua DPD I, Christiany Eugenia Paruntu SE untuk meninjau kembali pasangan calon yang telah ditetapkan melalui SK DPP Golkar untuk Pilkada 2018 di Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Sitaro dipastikan kandas.
Ambisi Tetty, sapaan akrab Bupati Minahasa Selatan (Minsel) untuk melakukan survey ulang bakal calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) enam daerah Pilkada serentak 2018 akhirnya tidak digubris DPP Golkar pada Munaslub 18-20 Desember 2017 di Jakarta.
“DPP di bawah Ketua Umum Pak Airlangga Hartato tak menanggapi usulan DPD Sulut. Bahkan, Pak Ketua Umum justru memanggil khusus DPD II Minahasa dan memberikan penguatan seusai Musdalub,” ujar salahsatu pengurus DPD II kepada Fajarmanado.com di Manado, Jumat (22/12/2017).
Tim Pilkada DPP Partai Golkar dikabarkan baru saja melakukan verifikasi di Sulut. Hasilnya, sesuai SK yang dikeluarkan DPP, Pasangan Calon (Paslon) Ivan Sarundajang SE dan Careig Naichel Runtu SIP (Ivansa-CNR) unggul di Pilkada Minahasa dan Alfrets Ronald Takarendehang SE Ak-Jutixel Rudolf Parera tertinggi di Pilkada Sitaro.
Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulut, Raski Mokodompit, tak menampik kabar ini ketika dikonfirmasi wartawan. Bahkan, Raski juga membenarkan bahwa hasil ini segera dibawa ke DPP Partai Golkar untuk mendapatkan pengesahan kembalimelalui Surat Keputusan (SK) oleh Ketua Umum yang baru, Airlangga Hartarto.
Seperti diketahui, pasca dilantik 29 November lalu, Tetty mengungkapkan bahwa Paslon Pilkada 2018 dari enam daerah di daerah Nyiur Melambai akan dikocok ulang melalui survey internal Partai Golkar. Pernyataan Tetty semakin diperkuat dengan hasil Rapat Pleno Diperluas yang digelar di Manado, 11 Desember silam.
Kendati demikian, DPP Partai Golkar telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) bagi Pasangan Calom (Paslon) Ivan Sarundajang SE dan Careig Naichel Runtu SIP (Ivansa-CNR) untuk Pilkada Minahasa dan Alfrets Ronald Takarendehang SE Ak untuk Balon Bupati di Pilkada Sitaro.
Manuver Tetty setelah menggantikan Drs Stefanus Vreeke Runtu (SVR) sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Sulut ini, santer dikait-kaitkan dengan keinginan kuat James Arthur Kojongian (JAK), yang tak lain adik iparnya sendiri untuk merebut kursi empuk Bupati Minahasa periode 2018-2023.
Selain telah menebar baliho pada semua 25 kecamatan di Minahasa, JAK, kader muda Partai Golkar, yang juga anggota DPRD Minahasa, Ketua Harian Partai Golkar Minsel dan Bendahara Partai Golkar Sulut ini telah resmi mendaftarkan diri di Partai Demokrat, Nasdem dan Partai Gerindra.
Namun demikian, Tetty dan fungsionaris DPD Partai Golkar Sulut lainnya senada menandaskan bahwa survei diputuskan bersama melalui rapat pleno diperluas untuk menetapkan Paslon yang benar-benar memiliki prosentasi tertinggi.
“Politik itu dinamis, dan bisa berubah setiap detik. Golkar banyak kader potensial dan merakyat. Kenapa harus mengambil calon dari luar kalau dalam tubuh Golkar ada kader potensial dan bahkan mungkin lebih tinggi hasil surveynya nanti,” ujar Noldy Pratasis, fungsionaris DPD Partai Golkar Sulut.
Menghubungi media ini melalui jaringan telepon, Pratasis mengatakan, sebagai partai besar, Golkar harus merebut kemenangan.
“Guna apa bertarung kalau pada akhirnya kalah. Golkar harus memang maka harus dilakukan survey ulang. Kalau toch hasilnya Ivansa-CNR teratas, harus kita amankan dan dukung bersama,” ujar pengusaha asal Minsel yang sukses di Bekasi, Jawa Barat ini.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Sulut, SVR meyakini bahwa DPP Partai Golkar tidak akan mengotak-atik lagi SK penetapan Paslon Ivansa-CNR untuk Pilkada Minahasa.
“Saya tetap yakin, DPP Golkar mempertahankan SK yang sudah dipegang Ivan dan,” tandas Wakil Ketua DPRD Sulut ini.
Mantan Bupati Minahasa dua periode ini menekankan, Golkar adalah partai yang memiliki mekanisme dalam menetapkan calon melalui SK. “Tak akan ada perubahan SK karena prosesnya bukan main-main,” tandasnya.
SVR pun mengungkapkan bahwa Ivansa-CNR tak pernah mundur jika disurvey lagi. “Saya sangat berharap, semua kader Golkar mementingkan kebesaran partai, bukan kepentingan pribadi. Saya kira di momen seperti saat ini, Golkar harus bersatu menatap Pilkada di enam daerah 2018 nanti,” ujarnya.
Editor : Herly Umbas