Tondano, Fajarmanado.com – Semester baru nanti, akan dilakukan marger belajar bagi sekolah-sekolah yang kurang murid. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Arody Tangkere MAP.
Menurutnya, sistem tersebut akan dilakukan di sekolah-sekolah yang berdekatan secara geografis. “Marger ini tentu harus antara sekolah-sekolah yang berdekatan. Supaya gampang untuk mengkoordinirnya,” ujar Tangkere.
Lanjutnya, sistem ini hanya penyilangan sistem belajar. Namun institusi tetap masing-masing. Karenanya, saat pelaksanaan ujian, tetap di sekolah masing-masing. “Ini hanya sistem penyilangan belajar. Jadi bukan pindah sekolah,” jelasnya.
Dikatakanya juga, Kalau SD, minimal harus diperkuat oleh 10 orang guru termasuk kepala sekolah. Kemudian kalau SMP, setiap guru menangani satu mata pelajaran. “Karena situasinya seperti ini, maka sistem marger juga akan berlaku bagi tenaga pendidik atau guru. Ini untuk menyiasati sekolah-sekolah yang kekurangan guru,” ungkap Tangkere.
Ditanya soal ada sekolah favorit di desa atau wilayah tertentu, Tangkere tidak membantahnya. Menurutnya, untuk memilih sekolah, adalah hak dari orang tua ataupun siswa itu sendiri. “Namun demikian, kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidik maupun sarana dan prasarana di semua sekolah yang ada. Supaya semua sekolah menjadi favorit,” terangya sembari berharap agar guru-guru harus tetap melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya.
“Tugas utama guru adalah mengajar. Untuk itu, lakukanlah demikian supaya peserta didik bisa memperoleh apa yang menjadi tujuan mereka bersekolah,” pungkas mantan Kabag Kesra tersebut.
(fis)