Tondano, Fajarmanado.com – Meski rektornya terancam dicopot dari jabatannya akibat kasus dugaan ijasah bodong pada jenjang S3, Universitas Negeri Manado (Unima) kabarnya akan melakukan wisuda dalam waktu dekat.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Humas Unima Jonly Tendean MSi. “Informasi yang saya dengar, tanggal 15 Maret, akan dilangsungkan sidang senat terbuka dalam rangka upacara wisuda,” ujar Tendean (1/3) tadi saat ditemui wartawan di gedung rektorat Unima. Meski demikian menurut Tendean, hal tersebut masih bisa berubah sesuai petunjuk pimpinan. “Informasi ini kan bersifat relatif. Masih bisa berubah tergantung pimpinan,” jelasnya.
Ditanya soal kekhawatiran mahasiswa terkait keabsahan ijazah ketika ditandatangani oleh Rektor Julyeta Runtuwene, Tendean mengatakan kalau itu bukan masalah. Sebab menurutnya, selama Julyeta Runtuwene masih sah menjabat sebagai rektor, ijazah mahasiswa yang ditandatanganinya juga sah. “Mahasiswa tak usah khawatir. Selama tidak ada surat pemberhentian rektor dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Julyeta Runtuwene sah sebagai Rektor Unima,” tegas Tendean.
Disisi lain, salah satu mahasiswa di Unima mengatakan kalau mereka sangat terganggu dengan situasi yang terjadi di Unima. Karena, banyak yang sementara membicarakan isu pemecatan Julyeta Runtuwene sebagai Rektor Unima. “Sebagai mahasiswa yang menimba ilmu di kampus ini (Unima), kami tidak nyaman dengan isu terkait ijazah S3 rektor yang diduga bodong sehingga terancam dipecat. Untuk itu kiranya Menteri Ristekdikti segera menjelaskan kasus ini ke publik supaya situasi menjadi kondusif. Selain itu, Menteri Ristekdikti harus bertindak tegas,” harap wanita yang akrab disapa Pingkan tersebut. (fis)