Amurang, Fajarmanado.com – Serapan anggaran melalui APBD 2016 terlalu rendah karena masih mengoleksi Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) berkisar Rp 48 miliar.
Dana sebesar ini diperkirakan tidak akan habis terpakai karena tahun 2016 tinggal menyisahkan waktu sekitar lima bulan, apalagi APBD Perubahan belum juga berjalan.
‘’Pemkab Minsel harus bekerja ekstra. Apabila tidak segera dilakukan, maka so pasti akan merugikan sektor pembangunan Minsel. Apalagi, di tengah gencarnya Pemkab Minsel membangun sejumlah sarana infrastruktur dan fisik untuk menjawab tuntutan kebutuhan masyarakat,’’ kata Wenly Kaligis, pemerhati pembangunan Minsel di Amurang, Rabu (23/11).
Dikatakan Kaligis, sangat disayangkan apabila proyek atau program berasal dari APBN maupun APBD 2016 tidak dimanfaatkan karena waktu tidak cukup.
Kenyataan ini tentu saja merugikan kepentingan publik. “So pasti masyarakat ikut dirugikan karena tidak dapat merasakan manfaatnya,” katanya.
Untuk itu, Pemkab Minsel perlu melakukan evaluasi apa yang menjadi kendala agar tidak kembali terulang di tahun mendatang. “Karena seharunya, Minsel tidak ada kendala sebab pihak eksekutif dan legislative dalam posisi terus sehati, tinggal pelaksananya yang terkesan tidak becus,” ujarnya.
Menurut Kaligis, bahwa suhu politik Minsel relative stabil. Eksekutif dan legislative tidak ada persoalan, sehingga tidak seharusnya terjadi masalah atau kendala soal serapan anggaran.
‘’Dengan demikian, dari amatannya bahwa pembangunan di Minsel tidak berjalan dengan baik. Sebab diketahui, tahun 2015 juga didapati sejumlah proyek tidak diselesaikan tepat diakhir tahun. Namun terpaksa, pekerjaan dilanjutkan tahun 2016. Hal ini mengakibatkan terjadinya pengelembungan sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) dengan besaran Rp 48 miliar,’’ tegas Kaligis.
(andries)