Tondano, Fajarmanado.com – Sorotan terhadap Pemkab Minahasa, khususnya Dinas Pekerjaan Umum kembali menyeruak. Kali ini terkait pembangunan infrastruktur jalan yang dinilai tidak merata di wilayah Kabupaten Minahasa.
“Sudah bertahun-tahun ruas jalan kabupaten di Tataaran tidak ada sentuhan. Sementara di ruas yang terdapat di wilayah lain justru tiap tahun ada mata anggaranya. Karena itu kami menilai jika Pemkab Minahasa pilih kasih,” ujar Sekretaris DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Minahasa Edwin Pratasik kepada Fajarmanado.com di Tondano, tadi malam.
Pratasik mensinyalir ada sentimen khusus oleh pemerintah dalam hal ini pemegang ‘mapatu’ sehingga wilayahnya tidak disentuh pembangunan yang signifikan kendati sudah sangat dibutuhkan.
“Ada ruas jalan yang tiap tahun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Induk maupun Perubahan selalu tertata. Tapi ada pula wilayah yang seakan sudah dibiarkan begitu saja,” ujarnya.
Kebijakan pengalokasian anggaran berulang-ulang tersebut, Pratasik menduga kalau ada pekerjaan yang tidak dilakukan alias fiktif. “Bisa saja ada yang fiktif. Mengapa tidak satu kali dianggarkan saja dengan menunda proyek lain, kemudian anggaran yang diplot melalui APBD perubahan disatukan pada paket proyek yang ditunda. Kan, sama saja,” paparnya.
Ia mengakui bahwa pengalokasian anggaran berkali-kali pada satu paket jalan bisa mengaburkan pemeriksaan realisasi pekerjaannya. “Kan, lebih mudah memeriksa satu paket pekerjaan dibanding dua pekerjaan pada satu paket,” tuturnya.
Pratasik mengatakan, masyarakat mengaku bingung dengan kebijakan penganggaran berulang-ulang dalam satu tahun anggaran untuk satu paket proyek jalan. Karena meskipun data menunjukan kalau setiap tahun ada mata anggaran, lanjut dia, tapi dari penuturan sejumlah warga dimana semestinya pekerjaan itu dilakukan, menerangkan hal yang berbeda.
“Bagaimana mau maju kalau pembangunan saja terkesan pilih kasih. Apalagi jika sampai ada yang fiktif. Dan memang kuat dugaan jika di kabupaten ini, banyak proyek fiktif,” beber aktivis yang dikenal vokal bersuara ini.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Minahasa Nofry Lontaan menegaskan, terkait pekerjaan jalan, tidak ada yang namanya pilih kasih.
Meski demikian, ia mengakui bahwa memang pekerjaan yang dilakukan terkesan tidak tersebar merata di 25 kecamatan yang ada di kabupaten ini. Itu terjadi karena wilayah Kabupaten Minahasa sangat besar.
“Dalam penganggaran, semua kecamatan selalu mendapat sentuhan pembangunan. Tapi seperti tidak terlihat karena wilayah Kabupaten Minahasa yang besar. Dan harus dipahami kalau dalam pembangunan, harus menyesuaikan dengan dana yang ada,” singkat Lontaan.
Penulis : Fiser Wakulu