Ratahan, Fajarmanado.com – Dana Desa (Dandes) tahap dua sepekan nongkrong di Rekening Kas Umum Daerah (RKUD), sebagian besar desa yang ada di Minahasa Tenggara (Mitra) belum melakukan pencairan padahal dana tersebut sangat dibutuhkan untuk percepatan pembangunan desa.
Ada kemungkinan belum disentuhnya Dandes tersebut dikarenakan para hukum tua di Mitra sedang sibuk dengan urusan penting lainya, seperti mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) dengan melanjutkan perjalanan di negeri Gajah, Thailand.
“Harusnya pencairan Dandes jadi prioritas pemerintah desa khususnya para hukum tua. Jangan hanya sibuk urus gajah, sementara lupa urus Dandes,” sindir pemerhati pembangunan Mitra, Viddy Ngantung.
Dikatakan Ngantung, keberadaan Dandes begitu penting bagi percepatan pembangunan desa, karena manfaatnya bisa langsung dirasakan warga.
“Kalau pencairannya terhambat, otomatis pembangunan juga ikut terhambat. Kami mintakan ini (pencairan dandes tahap dua) dijadikan perhatian serius oleh para Hukum Tua,” tandas Ngantung.
Terpisah, Kuasa Penggunan Anggaran Dandes, Dolly Marentek yang dimintai keterangannya mengaku jika hingga Kamis (20/10) kemarin, baru satu desa yakni Molompar Dua Selatan yang mencairkan Dandes.
“Memang ada dua puluh desa lainnya yang juga sudah memasukkan permohonan pencairan dana, tapi belum bisa dicairkan karena dokumennya belum dilengkapi Simkeudes, padahal itu menjadi salah satu syarat untuk bias mencairkan dandes tahap dua,” jelas Marentek sembari berharap agar Pemerintah Desa segera menindaklanjuti pencairan Dandes tahap dua tersebut.
Diketahui, Dandes tahap dua sudah masuk ke RKUD Mitra sejak Selasa (11/10) pekan lalu. Sayangnya, hingga kini Dandes tahap dua tersebut belum bisa dinikmati warga di 134 desa di Mitra karena berbagai alasan, salah satunya para Hukum Tua masih disibukkan dengan agenda Thailand guna mengikuti agenda penting lainnya yakni Bimtek.
(geri)