Amurang, Fajarmanado.com – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Minahasa Selatan (Minsel) dipastikan segera menerapkan lima hari sekolah dengan 8 jam tiap hari mulai tahun ajaran 2017/2018.
“Lima hari sekolah dengan libur pada hari Sabtu sudah menjadi program nasional. Jadi mulai tahun ajaran 2017/2018 akan kita terapkan di semua sekolah di Minsel dengan jam pelajaran ditambah menjadi 8 jam per hari,” kata Kadis Dikpora Minsel Minsel Dr Fietber S Raco, MSi kepada Fajarmanado.com, Jumat (09/06/2017).
Didampingi Kepala Bidang (Kabid) Dasar Naoime Lampus, SPd MAP, Raco mengungkapkan kebanggaannya bahwa masyarakat Minsel, terutama orang tua siswa merespon dengan mendukung penerapan program lima hari sekolah ini.
“Ketika kami sosialisasikan melalui pertemuan di sekolah-sekolah, umumnya mendukung meski orang tua harus menyediakan bekal makan siang bagi anak-anak karena bila jam sekolah menjadi 8 jam maka siswa baru bisa pulang sekitar jam 3 sore,” ujarnya.
Penerapan 5 hari sekolah ini, lanjut dia, sudah diujicoba di sejumlah sekolah yang tersebar di tanah air. “Sekolah di Jawa secara umum sudah dimulai. Tinggal kita di sini yang baru akan dilaksanakan dan itu akan kita mulai serentak pada tahun ajaran (2017/2018) nanti,” katanya.
Di tempat terpisah, Ketua Dewan Pendidikan Minsel Drs Bert Lengkong sangat mendukung program pemerintah pusat tersebut. “Kalau di pulau Jawa dan Sumatera bisa dilaksanakan, mengapa kita di sini tidak,” katanya ketika ditemui terpisah.
Menurut Lengkong, program belajar sisa 4 hari dalam seminggu akan memberikan banyak waktu luang bagi anak-anak bersosialisasi dengan orang tua di rumah atau bisa digunakan sebagai hari libur keluarga, apalagi keluarga Aparatur Sipil Negara (ASN).
“ASN sudah lama libur pada hari Sabtu. Makanya, alangkah baiknya jika siswa juga libur hari Sabtu. Waktu luang ini dapat digunakan untuk acara keluarga, termasuk berdiskusi dengan orang tua untuk mengevaluasi perkembangan pendidikan siswa dalam sepekan itu,” paparnya.
Sementara itu, sejumlah orang tua yang ditemui terpisah menyambut baik rencana libur hari Sabtu.
“Bukan berarti anak kami tidak belajar pada hari Sabtu. Mereka pasti akan diarahkan untuk tetap belajar atau mengulang pelajaran yang mereka dapatkan selama lima hari sekolah, termasuk bersosialisasi dengan orang tua dan keluarga,” ujar ibu Pontoh.
Penulis : Andries Pattyranie
Editor : Herly Umbas