Pemprov Sulut Gencar Promosi Wisata di Denmark

Pemprov Sulut Gencar Promosi Wisata di Denmark
CENDERAMATA: Wagub Drs Steven Kandouw dan Duta Besar RI untuk Denmark Muhammad Ibnu Said bertukar cenderamata, didampingi Asisten III Ir Roy Roring, MSi dan Kepala Biro Kesra dr Devi Tanos seusai berdialog di Kantor KBRI, Kopenhagen, Denmark, Rabu (5/4/2017)
Kopenhagen, Fajarmanado.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut) gencar mempromosikan pariwisata ke mancanegara. Kali ini dilakukan Wakil Gubernur (Wagub) Drs. Steven Kandouw di Denmark.

Setelah belajar pengolahan sampah ramah lingkungan State of Green Copenhagen, Kandouw mempromosikan wisata di depan Duta Besar Indonesia untuk Denmark Muhammad Ibnu Said  di Kantor KBRI, Kopenhagen, Denmark, Rabu (5/4/2017) siang waktu setempat.

Ibnu berharap Pemprov dapat mempromosikan wisata Sulut di negara-negara Skandinavia yakni Denmark, Swedia, Norwegia dan Finlandia.

“Saya berharap Sulawesi Utara bisa menjadi agen promosi pariwisata untuk Skandinavia,” katanya.

Wagub menilai, usulan Dubes Ibnu sangat tepat. Menurutnya, Banyak destinasi wisata yang sangat tepat dipromosikan di negara Skandinavia. Diantaranya, underwater tourism, wisata alam gunung, danau, laut dan pantai.

“Selain itu juga kami juga akan mempromosikan potensi investasi energi terbarukan seperti angin dan geothermal, keunggulan geostrategi dan geoekonomi Sulut di kawasan pasifik,” ungkap mantan Ketua Deprov Sulut ini.

Sebelumnya, Wagub Kandouw dan rombongan bertemu dengan Pemerintah Denmark yang diwakili Departemen Perencanaan Odense Waste Management Michael Hansen dan Direktur Waste to Energy (Sampah Untuk Energi) Rambol Energy Denmark Nils Christian Holm.

Dalam pertemuan itu, Michael Hansen dan Nils Christian Holm menyampaikan sejumlah informasi tentang Denmark.

Dijelaskan, Denmark adalah negara yang memiliki angka harapan hidup tertinggi yaitu 82.5 tahun untuk perempuan dan 78.6 tahun bagi laki-laki. Denmark juga unggul dalam eksport technology energy sebesar 11.1 persen dari total ekspor dan eksport green energi sebesar 6,4 persen.

Lima negara tujuan ekspor Denmark yaitu Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Swedia dan Cina.

Usai pertemuan, Kandouw beserta rombongan juga melihat langsung industri pengolahan sampah menjadi energi listrik dan panas.Energi panas diperlukan masyarakat Denmark pada saat musim dingin karena menggunakan heater (pemanas).

Di negara-negara tropis energi panas tersebut bisa dikonversi menjadi pendingin. Selain energi sampah, Denmark juga unggul dalam teknologi energi angin. Bahkan sekitar 41,8 persen energi angin digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Denmark.

Setelah itu, Wagub Kandouw beserta rombongan juga mengunjungi lokasi pengolahan daur ulang sampah menjadi pupuk, yang juga menjadi tempat belajar dari para akademisi, mahasiswa dan birokrat setempat.

Menurut Wagub pengolahan sampah terlihat sederhana tetapi hal itu didukung teknologi dan sistem manajemen yang baik sehingga sampah bisa menjadi sumber energi yang ramah lingkungan.

“Belajar menangani sampah yang baik dipadukan dengan teknologi tinggi bisa mengoptimalkan sumber daya yang luar biasa,” katanya.

Dalam rangkaian kunjungan tersebut, Wagub didampingi Asisten III Roy Roring, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Ronald Sorongan, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat dr Devi Kartika Tanos dan Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Franky Manumpil.

(ton/ely)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *