Dua Atlit Menembak asal Minsel Berhasil di Denpasar

Foto: Fransiska Margareth Siagian (Merah), Angelika Intan Ciayadi (Hitam). Usai meneriam medali dari Walikota Denpasar.

Amurang, Fajarmanado.com – Dua atlit menembak asal Minahasa Selatan masing-masing Fransisca Margareth Siagian (15) dan Angelika Intan Ciayadi (15). Sebelumnya, kedua atlit ini mewakili Sulawqesi Utara di ajang PON XIX di Jawa Barat tahun 2016. Tapi, saat Kejurnas Menembak dalam rangka Open Turnamen Walikota Denpasar Cup 2017, kedua atlit tersebut tak lagi membawa nama Sulut. Namun, baik Icha-panggilan Fransisca dan Chen-chen alias Intan membawa nama Kartika Shooting Club, Kalimantan Timur.

Menariknya, Fransisca dalam Kejurnas Menembak di Denpasar-Provinsi Bali, 21-26 Februari 2017 menggondol Medali Emas di nomor perorangan 10 m Air Rifle Women Junior Zona Indonesia Timur. Juga Medali Perak di nomor perorangan 10 m Air Rifle Women Junior Open Turnament (tingkat Nasional), dan Medali Perak di nomor beregu 10 m Air Rifle Women Junior Open Turnament (tingkat Nasional) serta Medali Perak di nomor beregu 10 m Air Rifle Women Junior Zona Indonesia Timur.

Sementara, atlit Angelika Intan Ciayadi hanya mendapat Medali Perak di nomor beregu 10 m Air Rifle Women Junior Open Turnament (tingkat Nasional) dan Medali Perak di nomor beregu 10 m Air Rifle Women Junior Zona Indonesia Timur.

Yin Umpel, coach Fransisca dan Angelika menjelaskan, kedua atlit tersebut sejak tahun 2014 sudah bergabung di Pengcab Perbakin Minsel. Selama berlatih, keduanya selalu bersama-sama. ‘’Bahkan, saat mengikuti kejuaraan ditingkat daerah juga sama-sama. Jadi, menurutnya kedua atlit berprestasi ini selalu harus bersama-sama pula,’’ujar Umpel.

Kata Umpel, hanya saja Kejurnas Menembak tahun 2017 di Denpasar – Bali, kedua atlit ini tidak mewakili Sulawesi Utara. Dan keduanya membawa nama Kartika Shooting Club, Kalimantan Timur. ‘’Kenapa justru mereka dilirik Kalimantan Timur. Itu karena, selama mereka berlatih dan mengikuti kejuaraan menembak tidak diperhatikan pemerintah daerah. Padahal, keduanya sangat berprestasi baik tingkat daerah maupun nasional,’’jelas Umpel.

Ditambahkan Umpel, alas an kedua atlit menembak ini mundur dari Sulut, karena tidak ada keadilan pengurus Pengprov Perbakin Sulut terhadap atlit menembak di Sulut. ‘’Kalau seandainya, selama kejurda dan kejurnas dapat perhatian. Mungkin, kedua atlit ini tak berpaling ke daerah lain. Dan mungkin, hokinya kedua atlit menembak Sulut yang sudah dilirik Kaltim,’’tambahnya.

(andries)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *