Peduli Masyarakat, MANIS Terus Menebar Bantuan Ditengah Pandemi Covid 19

Likupang, Fajarmanado.com – Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung adalah peribahasa yang memotifasi Komisioner Bawaslu Minahasa Utara Rahman Ismail. Meski tidak lahir dan berdarah Tonsea, namun kecintaan pria asal Buton Sulawesi Tenggara ini tidak perlu diragukan. Buktinya, pria yang akrab disapa Maman Ismail (Manis) ini sejak April lalu sudah berinisiatif membagi-bagikan ribuan paket bahan pokok bagi warga terdampak COVID-19.

Setelah Airmadidi, Kauditan, Kema, Likupang Barat, Kamis (14/5) Maman Ismail membagi-bagikan bantuan bahan pokok untuk ratusan masyarakat Kecamatan Likupang Timur, diantaranya Desa Serei, Likupang I, Likupang II dan Kampung Ambong. Bahan pokok yang dibagihan berupa beras dan telur.

Sebelumnya, Rahman Ismail juga membagi-bagikan masker untuk masyarakat dan tenaga medis di 10 Puskesmas se-Minahasa Utara. Kepada wartawan, Rahman Ismail mengatakan aksis sosial ini sebagai bentuk empati dan semangat gotong royong membantu masyarakat yang terdampak COVID-19.

“Saya memberi bukan karena berkelebihan, tapi karena saya sering mengalami masa ketika tidak punya apa-apa,” ujar Maman.

Kedatangan Maman Ismail membagi-bagikan bahan pokok menuai simpatik masyarakat. Ada yang mengira bahwa Maman Ismail akan menjadi peserta Pilkada Minut, namun pertanyaan itu langsung ia tepis.

“Ini bantuan pribadi bukan dari calon kada atau memakai uang APBD di Bawaslu Minut. Ini murni dari pribadi saya untuk membantu meringankan beban masyarakat,” tegas Maman Ismail.

Kepedulian Maman Ismail ini mendapat tanggapan positif dari sejumlah kalangan termasuk warga Likupang. Mereka mengapreseasi aksi kemanusiaan dan kepedulian seorang Maman Ismail sebab meski bukan warga asli Minahasa Utara tapi sangat peduli dengan masyarakat yang saat ini sedang kesulitan ekonomi akibat covid 19 ini.

“Kami sangat salut karena beliau tidak kami kenal, tidak pernah meminta bantuan seperti para Caleg waktu lalu, dan juga bukan warga Minahasa Utara tapi peduli dengan masyarakat. Kami berharap ini bisa menjadi contoh bagi para politisi yang hanya datang saat meminta dukungan suara sementara masyarakat sedang kesulitan seperti ini malah mereka hanya menonton penderitaan kami.”lugas Rudi warga Likupang.

 

Penulis : Joel Polutu