Jelang Puasa, Aktivis Pemuda Minut Minta Polisi Awasi Pengusaha “Nakal”

Jelang Puasa, Aktivis Pemuda Minut Minta Polisi Awasi Pengusaha “Nakal”
William Luntungan
Airmadidi, Fajarmanado.com — Warga Kabupaten Minahasa Utara (Minut) berharap pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian harga bahan kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadhan. Pengawasan lebih diintensifkan terhadap pengusaha nakal, yang nekad berspekulasi menimbun bahan pokok.

Aktivis pemuda Minut, William Luntungan mengingatkan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Minut supaya  mampu melakukan pengawasan mendalam dengan melakukan pemeriksaan di sejumlah pasar yang ada di Minut.

Menurut Luntungan  Memang saat ini Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Menteri Perdagangan dan Polri sudah memberikan peringatan kepada para pengusaha agar tidak “nakal” menjelang bulan Ramadhan, terkait bahan-bahan pokok.

“Tapi menurut saya, peringatan yang dikeluarkan oleh KPPU, Kementeriaan Perdagangan dan Polri, tidak serta merta dituruti oleh para pengusaha tersebut. Ini seperti sudah menjadi ritual tahunan, bahan-bahan pokok selalu beranjak naik menjelang puasa. Mulai dari kebutuhan yang kecil sampai yang besar, semua beranjak naik dengan perlahan. Bahkan kerap ada para pengusaha sengaja melakukan penimbunan barang, biar semakin mahal,” katanya kepada Fajarmanado.com di Airmadidi, Minggu (21/05/2017) .

Dijelaskan Luntungan, dengan alasan apapun, bahan-bahan pokok yang berada di pasar tetap saja terjadi kenaikan secara otomatis. Itu sudah bukan rahasia lagi, dimana setiap mendekati atau sebelum hari raya, semua bahan pokok pasti menggeliat.

“Pemerintah dan aparat kepolisian diharapkan dapat memantau pergerakan harga, apakah masih diambang batas kewajaran atau ada indikasi permainan tangan-tangan nakal, kalau ternyata ada yang memanfaatkan atau sengaja melakukan penimbunan untuk mendongkrak harga agar segera ditindak tegas,” terang Luntungan.

Ditambahkan Luntungan, pemerintah harus lebih pro ke masyarakat terkait permasalahan menjelang bulan Ramadhan. Karena biasanya, ada sejumlah pedagang yang sudah menaikan harga dengan sepihak walau masa pelaksanaannya masih menjelang sebulan. Jika ini terjadi, tentu masyarakat kecil tidak bisa berbuat banyak.

“Ada baiknya Pemkab Minut atau pihak-pihak swasta lainnya, bisa mencari solusi terbaik jika masalah kenaikan bahan-bahan pokok terjadi. Misalnya dengan mengadakan pasar murah. Menurut saya pasar murah sangat-sangat membantu masyarakat kecil, sudah dipastikan bila kondisi di pasar tradisional harga sudah melonjak, maka pasar murah pasti jadi opsi pertama mereka,” tutup Luntungan.

(udi)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *