Astaga…! 270 Koperasi di Minut Terancam Dibubarkan

Astaga...! 270 Koperasi di Minut Terancam Dibubarkan
ARNOLD Frederik
Airmadidi, Fajarmanado.com — Kementerian Koperasi dan UKM RI telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Koperasi dan UKM RI Nomor 114/KEP/M.KUKM.2/XII/2016 tentang pembubaran 270 koperasi yang ada di Kabupaten Minahasa Utara (Minut).

Meski demikian, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Minut memberikan kesempatan kepada koperasi yang masuk daftar akan dibubarkan untuk memberikan sanggahan hingga batas waktu paling lambat awal Juni mendatang.

“Namun sampai sekarang ini belum ada koperasi yang melakukan sanggahan,” tutur Kepala Disnaker Minut Drs Arnold Frederik kepada Fajarmanado.com di Airmadidi, Kamis (20/4/2017).

Untuk mengembalikan semangat koperasi dalam melakukan usaha, kata Frederik, pihaknya telah menyurat ke pemerintah kecamatan. Nantinya dari pemerintah kecamatan akan meneruskan isi surat tersebut ke pemerintah kelurahan yang wilayahnya memiliki koperasi sudah tidak aktif lagi.

“Yang lebih tahu keberadaan koperasi ini adalah pemerintah kecamatan dan kelurahan. Jadi kami sudah menyurati Camat untuk diteruskan ke Lurah agar bisa memberitahukan soal permintaan sanggahan ini. Jika tidak dihiraukan, maka koperasi yang tidak aktif lagi akan dibubarkan,” ungkap Frederik.

Ditambahkan Frederik, koperasi yang akan dibubarkan ini, sudah tidak lagi pernah melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebagai salah satu persyaratan untuk menjadi koperasi aktif kembali.

Disisi lain, dijelaskan Frederik, oleh Menteri Koperasi (Menkop) meminta daerah untuk lebih memajukan koperasi, bukan dari jumlah koperasi tapi dari segi pengembangan produk. Hal ini mengingat Indonesia merupakan negara tujuan wisatawan asing sehingga produk koperasi harus lebih dikembangkan.

“Pemerintah pusat menekan akan akan arah pengembangan koperasi adalah kualitas koperasi bukan kuantitas atau jumlah koperasi serta jumlah anggota. Dibahas juga tentang bagaimana mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mengantisipasi pengembangan pariwisata terutama dalam peningkatan kualitas produk,” tutup Frederik.

(udi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *