Airmadidi,Fajarmanado.com—Warga Desa Tatelu, Pinilih, Klabat di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dibuat berang dengan keberadaan truk pengangkut pasir yang melintas di ruas jalan desa mereka. Pasalnya, aktivitas keluar masuknya truk-truk itu menyebabkan penghubung antardesa tersebut semakin rusak parah dan mengancam kesehatan warga setempat.
Salmon Mamahit, penduduk Desa Klabat, mengatakan, mempercepat kerusakan jalan, bongkahan pasir yang berjatuhan ketika truk melintas menebarkan debu ketika jalanan kering.
“Pasirr yang mereka muat sangat berlebihan dan tidak ditutup sama sekali sehingga banyak yang terbuang di sepanjang jalan karena sudah rusak. Kasihan masyarakat di sini, kami yang menerima akibatnya, termasuk kesehatan masyarakat terancam akibat debu yang ditimbulkan oleh pasir yang tumpah dari truk-truk itu,” ketus Mamahit kepada Fajarmanado.com di Airmadidi, pagi tadi.
Mamahit mensinyalir, para sopir truk-truk pengangkut pasir tersebut sengaja memilih melintas di jalan desa karena lebih aman dari razia petugas. “Truk-truk mereka sering dirazia oleh kepolisian. Jadi agar aman, mereka memilih jalan tersebut tanpa memperdulikan kerugian warga. Makanya, jangan heran kalau jalan di sini semuanya cepat rusak,” paparnya.
Ia mengharapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minut memperhatikan masalah ini, begitu juga dengan pihak Polres Minut. “Karena jika hanya didiamkan, akan semakin merugikan masyarakat,” sambung Mamahit.
Wakil Bupati Minut Ir Joppi Lengkong saat dikonfirmasi terkejut mendengar kabar ini. Ia pun berjanji akan melakukan pengecekan di lapangan terkait keluhan masyarakat tersebut.
“Saya akan meminta Satuan Polisi pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan pengecekan. Karena jika terus seperti itu, lama-lama warga tiga desa itu bisa saja sakit semua, terutama terkena Ispa,” kanta siang tadi.
Lengkong mengatakan akan memerintahkan Dinas Perhubungan dan berkoordinasi dengan Satlantas Polres Minut untuk melakukan pengawasan dan razia. “Mengapa sampai kendaraan-kendaraan tersebut memilih melintasi jalur Tatelu, Pinilih, Klabat,” paparnya.
Penulis : Rusdiyanto Rantesalu
Editor : Herly Umbas