Taman Kota Kawangkoan Mulai Dibangun, Jeffrey: Anggarannya Sekedar Lip Cervice

Camat Stenly Umboh: Masyarakat patut bersyukur dan berterima kasih kepada RD-Vasung

Penampakan pembangunan lapangan basket dengan lebel proyek Pengembangan Taman Kawangkoan, Minahasa.

Kawangkoan, FajarManado.News –– Kerinduan masyarakat Kawangkoan, Minahasa, Sulawesi Utara agar kota pariwisata dan kuliner ini semakin tertata apik, menarik dan memesona, kini mulai terwujud.

Bangunan eks Shopping Centre, yang dibongkar sejak tahun 2017 lalu, akhirnya kini mulai ditata setelah tertunda empat tahun.

Kendati begitu, sesuai usulan masyarakat, lahan yang bersandingan dengan terminal angkutan umum tipe B Kawangkoan, yang dikelola Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut) itu, dijadikan Taman Kota.

Tahun 2020, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa yang ketika itu dipimpin Bupati Roy Roring dan Wakil Bupati Robby Dondokambey, telah mengalokasikan anggaran Rp500 juta melalui APBD. Tapi, tak direalisasikan akibat kebijakan refocusing akibat Covid 19.

Atas desakan masyarakat bertahun tahun yang terus diusulkan melalui musrembang desa/kelurahan dan kecamatan, akhirnya Pemkab Minahasa menggelontorkan Rp199 juta lebih pada tahun ini. Namun, yang dibuat bukan taman, melainkan lapangan basket.

Meski demikian, proyek dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) tahun 2025 itu, menggunakan lebel proyek “Pengembangan Taman Kawangkoan”.

Proyek penunjukan langsung itu kini sedang ditangani CV Bethesda dan sesuai kontrak kerja adalah 75 hari sejak 14 Oktober 2025 dengan nilai Rp199.289.000.

Papan proyek Pengembangan Taman Kawangkoan 2025.

Pelecehan

Ketua Pelopor Angkatan Muda Indonesia (PAMI) Perjuangan Sulut, Jeffrey Sorongan menilai bahwa alokasi anggaran sebesar itu untuk Taman Kota Kawangkoan adalah pelecehan atau sekedar lip cervice.

“Aneh kan, tahun 2020 lalu sudah dialokasikan 5 ratus juta (rupiah). Eh.. setelah lima tahun, bukannya bertambah tapi tak sampai 200 juta. Ini pelecehan namanya,” komentar aktivis yang mengaku asal Kawangkoan ini.

Ia menegaskan, jika hanya proyek sekelas penunjukan langsung (PL), sebaiknya diserahkan kepada pemerintah atau masyarakat secara swakelola.

“Semua tahu, kalau proyek ditangani kontraktor pasti namanya pengusaha itu cari untung. Jika swakelola, saya pastikan  realisasinya akan jauh dari RAP,” ujarnya.

Ia menyatakan keyakinannya, apabila diserahkan secara swakelola, mayarakat yang telah lama menanti kehadiran Taman Kota Kawangkoan akan bahu membahu dan bergotong royong mewujudkan dambaan mereka lebih dari nilai anggaran.

“Lihat saja, tanggul di utara dan selatan tidak dibuat. Ada juga sekitar tujuh meter masing-masih di utara dan selatan tidak dicor. Kalau swakelola, pasti masyarakat akan mapalus bantu membuatnya,” ujar Jeffrey.

Harus Bersyukur

Sementara itu, Camat Kawangkoan, Stenly David Umboh, SSTP, MAP mengatakan masyarakat harus bersyukur dan berterima kasih kepada Pemkab Minahasa karena Bupati Robby Dondokanbey dan Wakil Bupati Vanda Sarundajang (RD–Vasung) telah mulai mewujudkan harapan masyarakat.

“Kita berharap tahun depan ada anggaran lagi untuk Taman Kota ini,” ujarnya.

Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama memberdayakan keberadaan taman ini.

“Saya memprogramkan untuk menjadikan taman ini sebagai pusar kuliner di sore hingga malam dan menjadi pusat lokasi Kawangkoan Christmas Vestival2025,” ungkanya.

[herly umbas]

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *