Mandolang, Fajarmanado.com — Para penambang batu di Desa Tateli, Kecamatan Mandolang, Minahasa digemparkan dengan penemuan mayat lelaki di lokasi tambang rakyat galian C setempat, Senin (18/3/2019), siang tadi.
Pasalnya, Jufri Tatempuge (33 tahun), warga Desa Tateli, Dua Jaga 4, yang dikenal sebagai penambang batu didapati tak bernyawa sekitar pukul 12.00 Wita. Korban dipastikan tewas tertimbun longsoran batu.
Saat itu, korban sendirian menambang batu dengan cara mencongkel. Diduga tak awas, ketika sebongkahan batu berukuran cukup besar jatuh menimpa langsung tubuh korban shingga tewas di TKP (Tempat Kejadian Perkara).
Saksi, Timotius Mahalubi (62 tahun) menuturkan, saat itu sedang duduk istirahat makan di gubuk yang berjarak sekitar 50 meter dari TKP.
Tiba-tiba, dirinya mendengar suara longsoran batu cukup keras di lokasi di mana korban sedang menambang sendirian. Ia pun bergegas mendatangi sumber suara sambil memanggil-manggil nama korban namun tak ada jawaban.
Saat bersamaan, saksi berusaha mencari keberadaan korban di sekitar lokasi reruntuhan, kemudian melihat kepala korban yang teronggok ke luar, sementara sekujur tubuhnya tertimbun bebatuan.
Setelah memastikan korban tak bergerak lagi, saksi berlari memanggil Abner Mathros, sesama penambang lainnya.
Abner langsung menuju perkampungan untuk meminta pertolongan warga, dan melaporkannya kepada Bhabinkamtibmas desa setempat, Aipda Meldi Wattu dan Bripka V. Songke.
Kedua Bhabinkamtibmas tersebut bersama warga langsung mendatangi TKP, selanjutnya melaporkan kejadian ke Polsek Pineleng.
Kapolsek Pineleng, AKP Arie Najoan yang tiba di TKP sesaat kemudian, mengatakan, korban langsung dievakuasi ke rumah duka.
Pihak keluarga korban, lanjutnya, menolak otopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah.
“Kami juga mengimbau seluruh penambang agar berhati-hati saat menambang batu, perhatikan situasi dan kondisi di sekitar lokasi. Utamakan faktor keselamatan,” pungkas Kapolsek.
Penulis: Fiser Wakulu
Editor : Herly Umbas