Tondano, Fajarmanado.com – Sejumlah karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Minahasa mengaku belum menerima gaji. Tak tanggung-tanggung, ada yang mengaku sudah sekitar satu tahun tidak menerima haknya.
“Kami belum menerima gaji hampir setahun belakangan. Bahkan ada teman kami yang sudah setahun tidak menerima gaji. Jadi masalah ini bervariasi. Ada yang belum terima gaji enam bulan, sepuluh bulan, dan setahun,” ujar salah satu karyawan PDAM yang meminta supaya identitasnya tidak dipublikasikan.
Untuk itu dimintanya supaya pihak manajemen PDAM bisa segera memberikan hak yang seharusnya mereka terima. “Tolong manajemen memperhatikan nasib kami. Karena kami juga kan mengurus keluarga yang didalamnya ada anak sekolah. Jadi tolong bayar hak kami,” sambungya.
Saat dikonfirmasi, Direktur PDAM Minahasa Robby Dondokambey membenarkan kalau memang ada karyawan PDAM yang belum terima gaji. Namun dikatakan Dondokambey, semua itu ada penjelasan dan mampu dipertanggungjawabkan. “Benar ada karyawan di beberapa unit PDAM yang belum terima gaji. Itu karena mereka belum mencapai target tagihan kepada pelanggan. Kalau mereka capai target, tentu gaji saya bayar,” ujar Dondokambey.
Lanjutnya, dari hasil temuanya dilapangan, didapati kalau ada oknum-oknum karyawan nakal yang tidak menyetorkan uang hasil tagihan dari pelanggan ke rekening kantor. Kemudian memakai uang tersebut untuk kepentingan pribadi. “Telah kami dapati fakta dilapangan ada oknum-oknum karyawan nakal yang memakai uang yang seharusnya mereka setor di rekening kantor,” jelasnya.
Dikanya juga, dari hasil audit keuangan yang dilakukan pihaknya bekerjasama dengan BPKP, uang setoran yang digelapkan para oknum karyawan nakal diyakini bisa menutupi gaji karyawan. “Itu sudah kami audit. Kalau toh mereka tidak memakai uang tagihan dari pelanggan, saya yakin jumlah itu bisa menutupi gaji karyawan yang belum terima gaji,” tegas Dondokambey.
“Saya rencana akan bekerjasama dengan pihak Kejaksaan Negeri Minahasa untuk menyelesaikan masalah ini. Tapi masih dipikir-pikir dulu, karena kalau itu saya lakukan, pasti akan ada karyawan nakal yang masuk penjara. Dan saya tidak tega dengan hal itu. Jadi masih dipikir-pikir. Siapa tahu masih bisa diselesaikan tanpa bersentuhan dengan hukum,” Tutup Dondokambey.
(fis)