Tompasobaru, Fajarmanado.com – Petani di Minahasa Selatan (MInsel) mengeluh sulit menemukan stok pupuk Urea 125 di pasaran. Kelangkaan pupuk menyebabkan petani tak bisa memaksimalkan penanaman jagung.
“Di musim hujan seperti sekarang ini baiknya menanam palawija. Tetapi, yang jadi persoalan adalah kekurangan pupuk urea 125 di pasaran,’’ ujar Sammy Karokaro, petani asal Tompasobaru, Kamis (17/11).
Sammy dan sejumlah petani lainnya mengaku sudah berusaha mencari pupuk urea 125 di semua kios dan toko Poultry yang ada di wilayah Kabupate Minsel, terutama di Kota Amurang.
Diduga keras, katanya, telah terjadi spekulasi penumpukan atau sengaja disimpan pengecer karena mendengar program gerakkan menanam jagung 5.500 hektar dari Pemkab Minahasa.
“Saya sendiri jadi bingung mendengar informasi yang seakan-akan simpang siur. Bilang di pengecer A ada stok pupuk urea 125, ketika didatangi pengecernya menyatakan sudah habis. Hampir begitu seterusnya,” katanya.
Sammy mengaku sudah beberapa kali bolak balik Tompasobaru-Amurang untuk mencek stok pupuk di beberapa tempat sesuai informasi petani lainnya.
Stok pupuk urea 125, katanya, baru bisa diperolehnya ketika mendatangi toko-toko pengecer yang ada di luar Minsel, terutama di Kota Manado.
“Katanya Dinas Pertanian dan Peternakan Minsel maupun Provinsi Sulut telah menyalurkan pupuk kepada kelompok-kelompok tani. Anehnya, ada juga anggota kelompok tani yang bersama saya mencari pupuk,” ujarnya.
Karena itulah, Sammy mengharapkan pemerintah jangan sampai keliru memberikan bantuan sebab sudah menjadi rahasia umum banyak kelompok tani siluman.
Kelompok tani siluman ini, jelasnya, hanya berbekal sertifikat dengan daftar nama petani fiktif sehingga bantuan yang diterima cuma digunakan segelintir orang, yakni pengurus kelompoknya.
“Saya sarankan, ke depan jangan hanya kelompok tani yang diprioritaskan mendapat bantuan. Petani mandiri pun harus diperhatikan. Banyak petani yang tak tahu berorganisasi tetapi rutin mengolah lahannya,” ungkapnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Minsel, Frans d Tilaar, SP MSi menyatakan akan mengkaji dan memperjuangkan semua keinginan petani yang rasional.
“Semua bantuan untuk petani sudah kami usulkan untuk ditata dalam APBD 2017, tentu sesuai kemampuan anggaran daerah. Sekarang sementara dibahas. Jadi, bersabar saja,” ujarnya.
Pemkab Minsel juga akan mengajukan proposal untuk pemberdayaan petani Minsel kepada pemerintah pusat. “Semoga saja berhasil, seperti hasil perjuangan yang telah dibuktikan ibu bupati selama ini.
(andries)