Antisipasi Teror, 160.335 Personil Gabungan Amankan Idul Fitri 1440 H, Begini di Sulut

Pangdam Mayjen Tiopan Aritonang menyematkan pita Operasi Ketupat 2019 kepada salahsatu personil gabungan pengamanan Idul Fitri 1440 H di Halaman Mapolda Sulut, Jalan Bethesda Manado, Selasa (28/5/2019). Foto: Istimewa/Humas Polda Sulut.
Jakarta, Fajarmanado.com — Gong Operasi Ketupat 2019 di tanah air telah ditabuh, Selasa (28/5/2019). Tak kurang 160.335 personil gabungan TNI, Polri, Satpol PP bersama ormas kepemudaan dan kemasyarakatan disebar sampai ke pelosok desa.

Ribuan personil di antaranya disebar pada 2.448 Pos Pengamanan, 764 Pos Pelayanan, 174 Pos Terpadu, dan 12 lokasi check point sepeda motor  pada pusat aktivitas masyarakat, yang dinilai lokasi rawan gangguan kamtibmas dan lokasi rawan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.

Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian mengatakan, operasi pengamanan Idul Fitri 1440 Hijriah dilaksanakan selama 13 hari, dimulai Rabu dini hari tanggal 29 Mei 2019 sampai dengan hari Senin tanggal 10 Juni 2019.

Menurut Kapolri, operasi kali ini memiliki karakteristik yang khas dibandingkan dengan operasi di tahun-tahun sebelumnya.

“Operasi Ketupat Tahun 2019 akan dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan tahapan Pemilu Tahun 2019,” katanya.

Hal tersebut, lanjut dia, membuat potensi kerawanan yang akan dihadapi dalam penyelenggaraan Operasi Ketupat Tahun 2019 semakin kompleks sehingga berbagai gangguan terhadap stabilitas kamtibmas bisa terjadi.

Ganguan kamtibmas itu, menurut Kapolri, seperti aksi serangan teror, baik kepada masyarakat maupun kepada personel dan markas Polri.

Selain itu, kemungkinan kejahatan yang meresahkan masyarakat, seperti pencurian, perampokan, penjambretan, begal, dan premanisme. Aksi intoleransi dan kekerasan, seperti aksi sweeping oleh ormas.

Bisa juga ada gangguan terhadap kelancaran dan keselamatan transportasi darat, laut, dan udara. Permasalahan terkait stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok dan bencana alam.

Operasi Ketupat Tahun 2019 digelar di seluruh 34 Polda dengan 11 Polda prioritas, yaitu Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Polda DIY, Polda Jawa Timur, Polda Banten, Polda Lampung, Polda Sumatra Selatan, Polda Sulawesi Selatan, Polda Bali, dan Polda Papua.

Secara keseluruhan, total 160.335 personel gabungan pengamanan di seluruh Indonesia tersebut terdiri atas 93.589 personel Polri, 13.131 personel TNI, 18.906 personel Kementerian dan Dinas terkait, 11.720 personel Satpol PP, 6.913 personel Pramuka, serta 16.076 personel organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan.

Objek pengamanan dalam Operasi Ketupat Tahun 2019, antara lain, 898 terminal, 379 stasiun kereta api, 592 pelabuhan, 212 bandara, 3.097 pusat perbelanjaan, 77.217 masjid, dan 3.530 objek wisata.

Operasi ini resmi dimulai dengan ditandai Apel Gelar Pasukan di masing-masing Markas Komando.

Di Sulawesi Utara, Apel dipusatkan di halaman Mapolda Sulut, Manado, Selasa (28/5/2019) yang dihadiri oleh pasukan dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Basarnas dan Pol PP.

Apel dipimpin bersama oleh Kapolda Sulut, Irjen Pol R. Sigid Tri Hardjanto didampingi Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang.

Terpantau hadir pula Gubernur Olly Dondokambey dan seluruh Pejabat Forkopimda di Sulawesi Utara bersama stake holder terkait lainnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Ibrahim Tompo saat dikonfirmasi usai Apel mengatakan, Polda Sulut dan jajaran akan menerjunkan ribuan pasukan dalam pengamanan Idul Fitri nantinya.

Katanya, ada kurang lebih 65 Pos yang disiapkan oleh Polda Sulut dan jajaran dalam pengamanan nantinya, yang meliputi Pos Pengamanan, Pos Pelayanan dan Pos Terpadu.

“Pos-pos ini akan ditempati oleh personil-personil gabungan yang akan melayani para pemudik nantinya,” ujar Kabid seperti dilansir dari Tribratasulutnews.com.

Ia juga mengimbau kepada warga agar mewaspadai kejahatan-kejahatan atau gangguan kamtibmas yang mungkin terjadi seperti aksi copet, pencurian dalam rumah kosong maupun kebakaran rumah akibat ditinggal pergi.

Editor : Herly Umbas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *