Warga Nusa Utara di Desa Sawangan Gelar Tulude

Airmadidi,Fajarmanado.com – warga Nusa Utara yang berdomisili di desa Sawangan menggelar pesta adat tulude bersama masyarakat pemerintah desa. Perayaan tulude ini dimaknai sebagai tahun barunya warga etnis Sangihe, Sitaro dan Talaud sekaligus bentuk ungkapan syukur kepada pencipta atas berkat dan rahmat yang telah dilimpahkan selama tahun 2017 lalu.

Pesta adat tulude yang digelar dalapangan volly desa Sawangan ini, Rabu (31/1) diawali dengan penjemputan hukum tua dari rumahnya yang diarak bersama kue tamo menuju lokasi pelaksaan tulude. Acara dilanjutkan dengan persembahan puji-pujian dan pemotongan kue tamo.

Salah satu tokoh masyarakat Nusa Utara di desa Sawangan menjelaskan, tulude berasal dari kata “Suhude” dalam bahasa daerah yang berarti menolak. Hal ini memiliki arti dan makna yang dalam, sebab menolak berarti melepaskan semua hal-hal yang tidak baik yang terjadi di Tahun yang lama, sambil berdoa kepada Tuhan “Gengghonalangi” supaya di Tahun yang baru nanti diberikan anugerah dalam menjalani hidup dengan harapan baru dan pemikiran yang baru serta hati yang bersih.

“Seluruh warga etnis Sangihe, Sitaro dan Talaud berdoa menolak bala dan malapetaka dan mengharapkan berkat dan keberutungan untuk tahun baru yang berjalan ini, untuk kesejahteraan kita semua,” katanya.

Sementara, hukum tua desa Sawangan Stendry Wangke dalam sambutannya mengatakan, pesta adat tulude ini mempunyai makna dan nilai budaya yang dalam, untuk itu pihaknya memberikan apreseasi kepada seluruh warga Nusa Utara dan Talaud yang berdomisili di desa Sawangan yang telah menyelenggarakan pesta adat tulude ini. Ia berharap ditahun 2018 ini pemerintah dan masyarakat desa Sawangan akan diberkati dan dijauhkan dari hal-hal yang tidakdiinginkan.

“Saya sangat berterima kasih dan memberikan apreseasi kepada masyarakat Nusa Utara yang sangat aktif membantu dan mendukung seluruh program pemerintah desa. Saya juga sangat mengapreseasi pelaksanaan acara tulude ini yang diinisiasi oleh masyarakat etnis Sangihe, Sitaro dan Talaud yang berdomisi di desa Sawangan.”terang Wangke.

Ia pun mengingatkan agar peringatan pesta adat tulude, tidak hanya sekadar menjadi acara seremonial belaka, namun harus menjadi kesempatan untuk berintrospeksi diri. Hadir dalam pesta adat tulude ini, Camat Airmadidi, Dolly Walukow, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta seluruh warga Nusa Utara di desa Sawangan.

 

Penulis : Joel Polutu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *