Airmadidi, Fajarmanado.com — Untuk mengendalikan sampah rumah tangga yang semakin banyak di Desa Kolongan Tatempangan (Koltem) Kecamatan Kalawat, rencananya pemerintah kecamatan akan melakukan pengadaan mobil sampah untuk mengendalikan produksi sampah yang semakin tinggi.
Banyaknya tambahan sampah di Desa Koltem dikarenakan, sebagian warganya adalah penghuni perumahan. Sehingga, tidak heran jika dalam satu hari saja Desa Koltem “ketiban” jumlah sampah mencapai 15 kubik.
“Ada beberapa perumahan besar di wilayah Koltem, sehingga mengakibatkan jumlah sampah terus bertambah. Untuk itu, adanya rencana pembelian mobil sampah dari Dana Desa (Dandes) bisa menjadi solusi untuk mengurangi penumpukan sampah dibeberapa titik,” tutur Sekdes Frida Wehantow, Minggu (7/5/2017).
Rencana pembelian mobil sampah tersebut, mendapat dukungan dari mantan Ketua Badan Perwakilan Desa Koltem Denny Wowiling. Menurut Wowiling, program pemerintah Desa Koltem yaitu pengadaan mobil sampah dan pemberdayaan masyarakat seperti Usaha Kecil Menengah (UKM), harus mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari seluruh masyarakat demi kemajuan pembangunan.
“Ini bisa menjadi salah satu penunjang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Utara (Minut) dalam meraih Adipura. Karena Desa Koltem merupakan salah satu Lokasi khusus (Lokus) penilaian. Selain pengadaan mobil sampah,” terang Wowiling.
Ditambahkan Wowiling, sedangkan khusus untuk Usaha Kecil Menengah (UKM), pelaku UKM akan dibantu dengan modal usaha, calon penerima sebelumnya akan diadakan Bimbingan tehniks (Bimtek) agar nantinya program ini dapat berjalan baik dan lancar.
“Dandes yang akan turun akan dibagi di dua sektor unggulan ini lewat pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) agar nanti tata kelolanya jelas dan sesuai dengan regulasi yang ada,” ucap Wowiling.
Sementara itu, salah satu warga Koltem Rubby Worek mengatakan, agar pemerintah desa bisa melibatkan para pengusaha perumahan, terlebih perumahan yang menampung warga dalam skala besar. Karena percuma saja jika semua pemerintah yang harus melakukan, tapi para pengusaha perumahan masa bodoh dan tidak ikut terlibat dalam menciptakan kebersihan Desa Koltem.
“Pemerintah Minut dan desa harusnya lebih tegas dalam mengambil tindakan. Masa harus semuanya pemerintah, sedangkan para pemilik usaha perumahan hanya ongkang-ongkang kaki. Mereka harus dilibatkan pengadaan mobil sampah, kalau perlu mereka yang menyumbang bukan pemerintah desa menggunakan Dandes. Karena jika mereka yang menyumbang, maka Dandes yang sebelumnya untuk pembelian armada sampah, bisa dialihkan kelainnya untuk kemajuan pembangunan desa,” tegas Worek.
(udi)