Tondano, Fajarmaando.com – Kondisi saat ini, jika ditemui peristiwa kecelakaan lalulintas (Lakalantas), masih saja ada masyarakat yang enggan menolong dengan dalih tidak mau terlibat atau menjadi saksi jika nantinya terjadi hal yang tidak diinginkan.
Namun menurut Kepala Satuan (Kasat) Lantas Polres Minahasa AKP Ruddy Repi, pemahaman seperti itu sangat keliru dan perlu diperbaiki. Menurutnya, jika ada peristiwa Lakalantas kemudian di lokasi belum ada petugas kepolisian, siapa saja yang tergerak hatinya jangan ragu untuk memberi pertolongan.
“Jangan ragu, kalau ada Lakalantas, langsung berikan pertolongan. Entah dibawa ke rumah sakit atau apalah itu yang penting bermanfaat. Jangan jadikan korban Lakalantas sebagai tontonan,” ujar Repi Selasa (2/5) siang tadi.
Lanjutnya, meskipun demikian, faktor-faktor lainya juga yang berhubungan dengan penegakan hukum harus diperhatikan. Kalau ada kamera, lebih bagus difoto dahulu. Atau menghafal dan memberi tanda posisi korban Lakalantas supaya bisa menjelaskannya kepada petugas polisi,” jelasnya.
Hal tersebut menurut Repi adalah untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang sejatinya masih bisa hidup. Apalagi menurutnya, berdasarkan pengalaman selama dirinya bertugas, sudah beberapa kali terjadi kasus Lakalantas tapi masyarakat yang menjumpai peristiwa tersebut enggan untuk menolong. Akhirnya, setelah dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan kalau sudah terlambat.
“Ada sejumlah kasus Lakalantas yang ketika dibawa petugas ke rumah sakit, dokternya mengatakan sudah terlambat. Seandainya lebih cepat, mungkin bisa diselamatkan. Untuk itu, saya harap supaya siapa saja yang lebih dulu di lokasi sebelum ada petugas polisi, segeralah bertindak. Karena ini menyangkut nyawa,” minta Repi.
(fis)
